Jakarta, suararepubliknews.com – Faisal Basri, ekonom terkemuka dan pendiri Institute for Development of Economics & Finance (Indef), meninggal dunia pada Kamis dini hari, 5 September 2024, di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan akademisi dan pemerhati ekonomi.
Pengumuman Duka dan Detik-detik Terakhir
Ekonom senior, Faisal Basri, yang juga dikenal sebagai pengamat ekonomi yang kerap memberikan pandangan kritis mengenai perkembangan ekonomi nasional, meninggal dunia pada pukul 03.50 WIB. Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh ekonom Indef, Tauhid Ahmad, melalui pesan singkat yang disampaikan kepada media.
“Iya, benar beliau telah berpulang,” ujar Tauhid Ahmad singkat ketika dimintai konfirmasi terkait kabar wafatnya Faisal Basri di Jakarta pada Kamis pagi.
Tauhid sebelumnya juga membagikan pesan duka melalui grup pesan singkat, “Innalillahi wa innailaihi rodji’un, Telah berpulang ke rahmatullah hari ini, Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara,” tulisnya.
Rumah duka almarhum Faisal Basri berada di Komplek Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan, tempat di mana pihak keluarga dan kerabat akan berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.
Latar Belakang Pendidikan dan Karir yang Cemerlang
Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 1985. Gelar master diraihnya di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, dalam bidang ekonomi pada tahun 1988. Sepanjang hidupnya, Faisal dikenal sebagai seorang akademisi dan pemikir ekonomi yang memiliki pandangan luas tentang ekonomi politik dan pembangunan.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi LPEM FEB UI, Faisal Basri juga memiliki hubungan kekerabatan dengan mendiang Wakil Presiden RI, Adam Malik. Hubungan ini mencerminkan latar belakang keluarga yang kuat dan penuh kontribusi dalam dunia politik dan ekonomi Indonesia.
Pengabdian Akademis di Universitas Indonesia dan Institusi Lainnya
Selain dikenal luas sebagai ekonom dan pengamat, Faisal juga berkarir panjang di dunia pendidikan. Sejak menyelesaikan studinya, ia menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mengajar mata kuliah seperti Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi. Ia juga tercatat sebagai dosen pada berbagai program pascasarjana di Universitas Indonesia, termasuk Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP).
Faisal juga pernah memimpin Departemen Ekonomi dan Studi Pembangunan (ESP) FEB UI pada periode 1995-1998. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta pada tahun 1999 hingga 2003.
Karir Pemerintahan dan Kiprah di Dunia Ekonomi Nasional
Di bidang pemerintahan, Faisal Basri memiliki pengalaman panjang dan berpengaruh. Salah satunya adalah keikutsertaannya sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN pada periode 1985-1987. Selain itu, ia juga sempat bergabung dengan Tim Asistensi Ekuin Presiden RI pada tahun 2000, memberikan masukan strategis terkait kebijakan ekonomi.
Sebagai pendiri Indef, Faisal memainkan peran kunci dalam mengembangkan dan menganalisis berbagai kebijakan ekonomi di Indonesia. Ia kerap muncul di media, baik cetak maupun elektronik, memberikan pandangan kritis yang selalu ditunggu oleh para pengamat dan praktisi ekonomi.
Warisan Pemikiran dan Pengaruh Faisal Basri
Faisal Basri akan dikenang sebagai salah satu pemikir ekonomi paling berpengaruh di Indonesia. Pandangan-pandangan ekonominya, baik dalam konteks ekonomi politik maupun pembangunan, sering kali memberikan perspektif berbeda yang memperkaya diskursus ekonomi nasional. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia akademis dan kebijakan ekonomi di Indonesia.
Faisal meninggalkan istri, anak-anak, serta keluarga besar yang mencintainya. Masyarakat, terutama mereka yang terlibat di dunia ekonomi dan pendidikan, turut berbela sungkawa atas kepergian sosok yang dianggap sebagai mentor, guru, dan figur inspiratif.
Selamat jalan, Faisal Basri. Warisan pemikiran dan kontribusimu untuk negeri ini akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. (Red: Drs. Maripin Munthe)