Home / Tak Berkategori

Jumat, 22 April 2022 - 15:54 WIB

Program Pewarna Indonesia Napak Tilas Rasul Jawa Diapresiasi Ketua Umum PGI

Suararepubliknews, Jakarta – Cuaca hujan cukup lebat melanda ibukota Jakarta menambah kesejukan tersendiri saat Pimpinan Pusat Pewarna Indonesia berkunjung ke kantor PGI di jalan Salemba Raya No 10 Jakarta Pusat Kamis 21 Maret 2022.

Kunjungan Pewarna yang dikomandani langsung ketua umum pewarna Yusuf Mujiono disambut hangat Ketum PGI Pdt Gomar Gultom di lantai dua gedung PGI. Dalam pertemuan tersebut Yusuf Mujiono selaku Ketum Pewarna menyampaikan tentang kegiatan Pewarna Indonesia baru-baru ini, yaitu Diskusi lintas agama yg digelar di Masjid Istiqlak Jakarta serta Napak Tilas Rasul Jawa (NTRJ) yang sdh dilaksanakan dari tanggal 28 Maret hingga 3 April 2022

Meresponi tersebut Pdt Gomar, NTRJ ini adalah langkah yang baik untuk mengangkat kembali tentang kiprah penginjil bumi putera atau penginjil nusantara. Dengan NTRJ yang mengangkat sosok penginjil asli tersebut bisa mengangkat kembali percaya diri sebagai Kristen Indonesia ditengah maraknya kristen ala Amerika, Korea dan ke Yahudi Yahudian.

Kedepan Pewarna Indonesia diharapkan bisa memunculkan kembali penginjil dari berbagai daerah nusantara misalnya Batak, Papua NTT, dan daerah lainnya.

Seperti di tanah Batak, yang menonjol Nomensen, terapu sebaliknya tokoh lokal seakan tersembunyi, juga di Papua, yang menonjol Otto dan Geissler. Padahal tokoh lokal juga diyakini banyak dalam penginjilan itu, seharusnya ikut diangkatlah, harapan Pdt Gomar.

Selain Yusuf Mujiono ketum Pewarna hadir di kantor PGI, didampingi beberapa pengurus seperti , Ronald Stevly Onybala selaku sekjen Pewarna, Ana Kezia, Christy, Rikardo Marbun, Maruap Sianturi, Joe Loing .

Dalam pertemuan tersebut serasa pertemuan keluarga, karena memang antara Yusuf dan Pdt. Gomar sudah termasuk sahabat lama, yang menambah kesejukan dalam suasana bincang-bincang.

Di kesempatan bincang tersebut Pdt Gomar juga memberikan pandangan sebagai lanjutan apresiasinya tentang kegiatan NTRJ, yang mengangkat kisah perjuangan anak-anak Nusantara. Menurut beliau (Gomar,red), Kristen di Indonesia ini sepertinya kurang percaya diri dengan bangsanya sendiri, kenapa tidak” kan ada bahasa kita selamat pagi, selamat siang, dan selamat malam, tetapi, dalam setiap pembukaan ibadah, kenapa memakai kata shaloom,? Tanpa kita sadari, kita sudah terjajah secara imani. Terjajah oleh lembaga lembaga misi dari luar, ya, mungkin didukung karena mereka banyak uang. Kita harus akui, bahwa gereja-gereja dan yayasan-yayasan pekabaran Injil di Indonesia sekarang ini sudah menjadi bonekanya orang luar. Dan ini sesuatu yang bagus untuk diangkat oleh Media, tegas beliau.

Lanjut dengan nada semangat, Pak Gomar menegaskan lagi, kalaupun mereka mempunyai kekayaan (misionaris luar,red), kita juga punya banyak kekayaan, cuma kita yang menggadaikan kekayaan kita kepada negara-negara asing. Yang lebih berbahaya lagi menurutnya adalah, kita sekarang sangat tergantung kepada teologi baru yang lebih berakar kepada kejahudian. Dikit-dikit Israel, seolah-olah Israel itu menjadi skalanya. Sudah banyak gereja dan media-media Kristen yang ikut dalam arus itu. “Kalau saya baca di media-media Kristen sekarang ini, banyak mengagungkan Israel. Karena iklan-iklannya lebih banyak travel biro ke Holyland. Ini juga tanpa disadari kawan kawan media sekarang ini, sedang menjadi alat dari sebuah aliran teologi baru yang disebut teologi tradisi. Menurut saya, ini sebuah warning juga buat kita semua”, tandasnya.

Satu warning lagi dari Pdt Gomar, bahwa di Papua dan Minahasa sudah mulai berkibar bendera sciencentik , menurutnya sam, media juga harus ikut mendidik tentang hal itu, tutup Gomar.

Diakhir kesempatan Yusuf Meminta pihak PGI agar menyampaikan ke gereja gereja yang berbasis dengan suku Jawa agar memperkuat literasi tentang para tokoh tokoh penginjil jawa dengan membuatkan semacam gambar gambar penginjil serta karyanya di tempat tenpat gereja lokal atau petilasan para penginjil tersebut sehingga jemaat mudah mendapatkan informasi tentang sosok dan kiprah para penginjil tersebut.
Dengan harapan menarik perhatian umat untuk berkunjung dan menziarahi para penginjil asli anak negeri itu.
(Margareth)

Share :

Baca Juga

Prediksi Liga Inggris: Manchester United vs Arsenal
“Romeo Ingkar Janji”, Film Romantis yang Menggugah Emosi
Pematang Siantar Jadi Titik Balik Sejarah: Tinju Indonesia Bangkit dengan Sportivitas di PON XXI/2024
Rapat Koordinasi Panitia Pelepasan Angkatan 17 SMP N 3 Cikupa Tangerang Tahun 2024-2025.

Jawa Barat

Polresta Cirebon Ungkap 7 Kasus Narkoba Selama April 2025, 9 Tersangka Diamankan

Banten

Sosok Asmani, S.Pd. Kembali Pimpin Ketua PGRI Kecamatan Mancak Masa Bakti 2024–2029
Kecelakaan Maut Di Sipoholon, Akibatkan Pengendara Sepeda Motor Tewas di TKP
Kasdam XVII/Cenderawasih Pimpin Upacara Penutupan TMMD Ke-119 Kodim 1715/Yahukimo

Contact Us