Home / Tak Berkategori

Jumat, 17 Mei 2024 - 18:52 WIB

Seorang Wanita Terkaya di Australia ‘Menuntut’ Sebuah Galeri Untuk Menghapus Potret Dirinya

Wanita terkaya di Australia ‘Gina Rinehart’, dikabarkan telah menuntut agar potret dirinya dicabut dari sebuah pameran. Diaman pameran tersebut telah berlangsung di galeri di ibu kota Australia, Canberra, sejak Maret lalu. Potret tersebut saat ini dipajang di Galeri Nasional Australia bersama koleksi karya lain dari seniman pemenang penghargaan Vincent Namatjira.

Australia.SuaraRepublikNews.com, – Potret yang lengkap dengan dagu ganda tersebut menggambarkan miliarder pertambangan ‘Gina Rinehart’ dengan sudut pandang yang kurang menyenangkan. Menanggapi laporan tersebut, Namatjira mengatakan bahwa ia “melukis dengan apa yang ia lihat”.

Rinehart belum memberikan komentar secara terbuka mengenai lukisan tersebut, demikian laporan media lokal. Namun, juru bicara Galeri Nasional mengatakan bahwa pihaknya “menyambut baik adanya dialog dengan publik mengenai koleksi dan pajangan kami,” demikian menurut media.

Karya tersebut dipajang bersama sederet potret tokoh-tokoh besar lainnya seperti Raja Charles, Ratu Elizabeth II, dan mantan perdana menteri Australia Julia Gillard sebagai bagian dari pameran bertajuk Australia in Colour.

Menurut Galeri Nasional Australia, Namatjira “Ia dikenal karena menghasilkan lukisan yang sarat dengan kecerdasan yang tajam” dan merupakan “pelukis potret terkenal dan penulis sejarah satir identitas Australia”.

Ia memenangkan Ramsay Art Prize pada 2019 dan merupakan seniman pribumi pertama yang memenangkan Archibald Prize pada 2020. Pada tahun yang sama, ia menerima Medal of the Order of Australia atas kontribusinya terhadap seni visual pribumi.

Dalam pernyataannya, Namatjira mengatakan “orang-orang tidak harus menyukai lukisan saya, tetapi saya harap mereka meluangkan waktu untuk melihat dan berpikir, ‘mengapa pria Aborigin ini melukis orang-orang yang berkuasa ini? Apa yang ingin dia sampaikan?”

“Saya melukis orang-orang yang kaya, orang berkuasa atau berpengaruh, orang-orang yang memiliki pengaruh terhadap negara ini, dan terhadap saya secara pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik atau buruk”.

Lisa Slade, asisten direktur program artistik di Art Gallery of South Australia, yang memamerkan karya tersebut hingga awal tahun nanti mengatakan kepada media bahwa ia menduga Rinehart belum melihat pameran tersebut secara langsung.

“Menurut saya, jika Anda telah melihat pameran potret tersebut, Anda akan memiliki konteks tentang bagaimana Gina digambarkan dan gaya penyampaian cerita yang melekat pada karya tersebut.

“Potraiture bukanlah seni fotografi, ini adalah seni ekspresi, seni untuk menciptakan rasa identitas, rasa individu,” katanya. (Stg)

Share :

Baca Juga

16 Ketua DPAC Demokrat Kab.Tangerang Dimotori,dan Ketua Sepatan Timur Desak Mempercepat DOB Tangerang Utara
Belanja Online dan Kebahagiaan: Mengapa Menerima Paket Membuat Kita Lebih Bahagia?
MK: Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden  20 persen
Kapolda Maluku Instruksikan Dukungan Polri untuk Asta Cita Presiden Prabowo
Penanaman Jagung Satu Juta Hektar, Kapolda: Polda Maluku Siap Dukung Program Astacita Presiden
Rapat Paripurna DPRD Humbahas Tidak Kuorum, RAPBD 2025 Terancam Jadi Perkada
Sekda Sumsel Paparkan Aturan Pendanaan Pilkada 2024
Maraknya Papan Reklame Tanpa Izin: Dinas Terkait Jangan Tutup Mata

Contact Us