Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menerima paket dari belanja online dapat memberikan kebahagiaan tersendiri bagi banyak orang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Elizabeth Dunn dari University of British Columbia pada Januari 2024 mengungkapkan bahwa menerima paket meningkatkan level dopamin di otak, hormon yang terkait dengan perasaan bahagia.
Kanada, Suararepubliknews.com – Penelitian ini melibatkan 2.000 responden dari berbagai usia dan latar belakang di Kanada. Dr. Dunn menjelaskan bahwa efek ini mirip dengan yang dirasakan ketika seseorang mendapatkan hadiah. “Aktivitas menerima paket memicu perasaan antisipasi dan kejutan, yang pada gilirannya meningkatkan kebahagiaan,” kata Dr. Dunn. Penelitian ini menunjukkan bahwa bukan hanya isi paket yang memberikan kebahagiaan, tetapi juga proses menerima dan membuka paket tersebut.
Di Indonesia, penelitian serupa dilakukan oleh Dr. Agus Wijaya dari Universitas Gadjah Mada pada Februari 2024. Studi ini melibatkan 1.500 responden dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa 60% responden merasa lebih bahagia ketika menerima paket belanja online, terutama setelah melalui masa-masa stres seperti bekerja dari rumah atau karantina selama pandemi.
Dr. Wijaya menyoroti bahwa fenomena ini lebih terasa di kalangan milenial dan generasi Z yang lebih terbiasa dengan belanja online. “Generasi muda memiliki keterikatan yang lebih kuat dengan teknologi dan kemudahan yang ditawarkan oleh belanja online. Menerima paket memberikan mereka pengalaman yang menyenangkan dan mengurangi stres,” ujarnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School pada Maret 2024 oleh Dr. Michael Norton juga mendukung temuan ini. Dalam penelitiannya yang melibatkan 3.500 responden di Amerika Serikat, Dr. Norton menemukan bahwa proses menunggu dan akhirnya menerima paket memberikan dorongan emosional yang signifikan. “Antisipasi adalah komponen kunci. Menunggu paket datang menciptakan ekspektasi positif yang meningkatkan perasaan bahagia,” jelas Dr. Norton.
Dampak positif ini juga terlihat pada kesehatan mental. Penelitian dari University of Tokyo yang dipimpin oleh Dr. Hiroshi Tanaka pada Desember 2023 menemukan bahwa belanja online dapat mengurangi tingkat kecemasan dan depresi pada beberapa individu. Penelitian yang melibatkan 2.200 responden di Jepang menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan distraksi positif dan menambah kesenangan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Dr. Dunn mengingatkan bahwa ketergantungan berlebihan pada belanja online untuk kebahagiaan bisa menjadi masalah. “Ketika belanja online menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan, ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang perlu mencari keseimbangan dan sumber kebahagiaan lainnya,” tambahnya.
Untuk menangani dampak negatif ini, para ahli merekomendasikan pendekatan yang seimbang. Dr. Wijaya menyarankan agar individu juga mencari kebahagiaan melalui kegiatan lain seperti berolahraga, berkumpul dengan teman dan keluarga, serta mengembangkan hobi baru. “Belanja online bisa menjadi salah satu cara untuk merasa bahagia, tetapi tidak boleh menjadi satu-satunya cara,” katanya.
Pemerintah dan platform belanja online juga dapat berperan dalam memberikan edukasi kepada konsumen tentang belanja yang bijak. Kampanye tentang pengelolaan keuangan yang baik dan pentingnya keseimbangan dalam hidup dapat membantu mengurangi potensi ketergantungan pada belanja online.
Di Indonesia, beberapa platform belanja online sudah mulai menerapkan program edukasi untuk konsumen. Tokopedia dan Shopee, misalnya, sering mengadakan webinar dan sesi edukasi tentang belanja cerdas dan pengelolaan keuangan.
Secara keseluruhan, temuan dari berbagai penelitian ini menunjukkan bahwa menerima paket dari belanja online memang dapat meningkatkan kebahagiaan, tetapi penting untuk menjaga keseimbangan dan tidak mengandalkan sepenuhnya pada kegiatan ini untuk kebahagiaan. Dengan pendekatan yang tepat, belanja online dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa mengorbankan aspek lain yang juga penting. (Stg)