Home / Tak Berkategori

Jumat, 20 September 2024 - 09:56 WIB

Wabah Mpox di Afrika Melonjak: Peningkatan Kasus Mencapai 177% dan Sistem Kesehatan Kewalahan

Kasus Mpox meningkat hingga 177 persen, dan jumlah kematian melonjak sebesar 38,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya

Kasus Mpox meningkat hingga 177 persen, dan jumlah kematian melonjak sebesar 38,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya

Wabah Mpox Menyebar dengan Cepat di Seluruh Benua Afrika: Kasus Melonjak Tajam di 15 Negara, WHO Nyatakan Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat

Afrika, suararepubliknews.com – Wabah Mpox di Afrika terus menunjukkan peningkatan signifikan dan masih belum terkendali hingga saat ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) melaporkan lonjakan jumlah kasus yang mengkhawatirkan di berbagai negara di benua ini. Menurut CDC Afrika, kasus Mpox meningkat hingga 177 persen, dan jumlah kematian melonjak sebesar 38,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Peningkatan Signifikan Kasus Mpox dan Deklarasi WHO sebagai Keadaan Darurat Internasional

Mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit virus yang telah menyebabkan kekhawatiran besar di benua Afrika, terutama setelah munculnya varian baru dari virus ini yang disebut Clade Ib. Varian ini telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyatakan wabah ini sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional. Peningkatan pesat kasus menunjukkan bahwa sistem kesehatan di berbagai negara Afrika masih belum siap untuk menghadapi krisis besar setelah pandemi COVID-19. Sistem kesehatan di banyak negara terbukti rentan dan tidak memadai dalam menangani wabah besar yang terus berkembang.

Menurut Jean Kaseya, Direktur Jenderal CDC Afrika, dalam pengarahan mingguan mengenai wabah tersebut, “Hari ini kita dapat mengatakan bahwa Mpox tidak terkendali di Afrika. Kami masih mengalami peningkatan kasus yang mengkhawatirkan bagi kita semua.” Dalam seminggu terakhir, dilaporkan ada 2.912 kasus baru di benua Afrika, yang menunjukkan penyebaran cepat virus ini.

Mpox Menyebar ke Empat Wilayah Afrika, Maroko Melaporkan Kasus Pertama

Penyebaran virus Mpox kini telah mencapai keempat wilayah utama di Afrika, dengan Maroko baru-baru ini melaporkan kasus pertama mereka. Hingga saat ini, 15 dari 55 negara anggota Uni Afrika telah melaporkan adanya kasus Mpox di negara mereka. Kondisi ini menambah beban berat bagi pemerintah negara-negara tersebut yang masih berjuang untuk mengatasi dampak dari pandemi COVID-19.

Selain peningkatan kasus, angka kematian juga terus meningkat. Dalam satu minggu terakhir, 14 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit ini. Situasi ini semakin menegaskan bahwa wabah Mpox di Afrika belum terkendali dan masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di benua tersebut.

Upaya Vaksinasi di Beberapa Negara Afrika

Beberapa negara Afrika telah mulai melakukan langkah-langkah untuk menekan laju penyebaran wabah Mpox. Rwanda telah meluncurkan kampanye vaksinasi sebagai upaya untuk melindungi warganya dari penyakit ini. Selain itu, Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), yang menjadi episentrum wabah, juga dijadwalkan untuk memulai kampanye vaksinasi nasional pada awal Oktober. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengendalikan penyebaran virus dan mengurangi angka kematian yang terus meningkat.

Namun, tantangan besar tetap ada. Sistem kesehatan di banyak negara di Afrika masih lemah dan menghadapi kekurangan sumber daya yang diperlukan untuk menangani wabah skala besar. Keterbatasan akses terhadap vaksin dan layanan kesehatan yang memadai menjadi salah satu faktor yang memperburuk situasi di lapangan.

Kesimpulan: Krisis Kesehatan yang Belum Terkendali

Wabah Mpox di Afrika menjadi cerminan dari lemahnya sistem kesehatan di banyak negara yang belum pulih sepenuhnya dari dampak pandemi COVID-19. Lonjakan kasus dan angka kematian menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang ada belum cukup untuk mengendalikan penyebaran virus. Diperlukan upaya lebih lanjut, termasuk peningkatan akses vaksinasi, penguatan sistem kesehatan, dan kolaborasi internasional untuk menangani krisis kesehatan yang semakin memburuk di benua ini.

Dengan lonjakan kasus dan penyebaran yang semakin meluas, Afrika tengah menghadapi tantangan besar dalam menanggulangi wabah Mpox, yang kini menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di wilayah tersebut. **

Sumber: Reuters

Share :

Baca Juga

Pelantikan Kepala Provinsi Banten Media Tabloid Tipikor Berlangsung Meriah
Barcelona Tundukkan Athletic Bilbao 2-1, Lanjutkan Tren Positif di Liga Spanyol
Polresta Cirebon Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Emas Modus Hipnotis, Lima Tersangka Diamankan
Pisah Sambut Kabidkum Polda dan Kapolres Buru, Kapolda: Bangga Karena Polwan Dapat Kepercayaan
Kapolri Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pusdiklat KSPSI ATUC di Purwakarta
KAJIAN YURIDIS PENGGELAPAN DANA HASIL OPERASI BUMDES
Disnakertrans Muba Umumkan Hasil Seleksi Rekrutmen Calon Peserta Pelatihan Subsektor Industri Minyak dan Gas

Tangerang Raya

Misteri Dalang Dibalik Dugaan Pengaturan Pelaksanaan Anggaran Didinas Pendidikan.

Contact Us