Suararepubliknews.com Jawa timur 14/06/2022,,Sebagai upaya penguatan sinergitas antara BPBD Jatim dan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim, selama dua hari ini, digelar Rakor di Hotel Aston Surabaya.
Pembukaan rakor yang diikuti 100 peserta dari berbagai organisasi sosial mitra SRPB ini dilangsungkan Sabtu (12/6/2022).
Hadir dalam pembukaan ini, Drs. Budi Santoso kepala pelaksana BPBD provinsi Jawa Timur, Andhika nurrahmad sudigda ST, MSI Kepala bidang pencegahan BPBD Jatim yang juga Ketua Panitia rakor, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih, dan M. Hafiz, MT dari ITS serta Lutfi hakim ketua persatuan Wartawan Indonesia Jatim
Dalam sambutannya, Drs. Budi Santoso kepala pelaksana BPBD provinsi Jawa timur menegaskan bahwa relawan SRPB tentu maklum dengan 14 jenis ancaman bencana yang ada di Jatim.
Untuk itu, ia berharap bagaimana ancaman itu dapat diantisipasi dari sisi pengurangan risiko bencananya, sehingga bisa meminimalisir korban dan kerugian saat terjadi bencana.
Ketua Panitia Rakor Andhika mengatakan, tujuan rakor ini untuk memperkuat sinergitas BPBD Jatim dengan SRPB Jatim.
Sinergitas yang dimaksud di antaranya terkait upaya penanggulangan bencana, utamanya dalam kegiatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur membuka lembaran baru. Lewat inisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, SRPB Jatim bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) di Hotel Aston Inn Jemursari, Surabaya, Sabtu, 11 Juni 2022. Dalam kerja sama tersebut, SRPB Jatim dan PWI Jatim saling sharing mengenai masalah kebencanaan.
Para relawan organisasi mitra SRPB Jatim di daerah-daerah bisa belajar menulis lewat PWI yang berada di daerah tersebut. Sementara, para jurnalis yang tergabung dalam PWI di daerah-daerah bisa berbagi pengalaman mengenai penulisan jurnalistik. Terutama masalah kebencanaan.
MoU tersebut dilakukan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) BPBD Jatim dengan SRPB Jatim dengan tema “Kolaborasi Multi Pihak untuk Meningkatkan Panca Daya Tangguh Organisasi Relawan”.
MoU ini ditandatangani oleh Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih dengan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. Penandatangan ini disaksikan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Budi Santosa, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, Kepala Seksi Pencegahan Dadang Iqwandy, serta beberapa pengurus SRPB Jatim.
Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa menyambut baik MoU ini. Ia berharap kerja sama ini bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal ini mengingat dalam kebencanaan menganut prinsip Pentahelix. Salah satunya adalah peran media massa dan relawan dalam penanggulangan kebencanaan.
“Seperti yang diungkapkan Presiden Joko Widodo bahwa harus ada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terhadap bencana. Oleh karena itu, tugas relawan selain saat tanggap bencana, juga perlu langkah-langkah preventif,” jelas Budi Santosa.
Apalagi saat ini mulai ada pergeseran paradigma, yakni bagaimana memberdayakan masyarakat. “Oleh karena itu, langkah preventif perlu dilakukan. Tidak hanya pada tanggap bencana,” jelasnya.
Upaya-upaya preventif menghadapi bencana ini bisa merangkul kalangan jurnalistik. Mereka diharapkan bisa berkolaborasi dengan relawan dalam mitigasi bencana. Dengan desiminasi informasi, masyarakat akan lebih mengerti bagaimana menghadapi bencana.
“Kerja sama ini untuk penyebaran informasi tentang kebencanaan. Supaya masyarakat lebih paham menghadapi bencana,” ungkap Lutfil Hakim yang juga menjadi pembicara dalam rakor tersebut.
Menurutnya, para jurnalis bisa dberikan pemahaman tentang bencana. Hal ini merupakan nilai tambah dan bisa meningkatkan kompetensi wartawan. Di sisi lain, peran relawan organisasi mitra SRPB Jatim di daerah bisa mengumpulkan aktivis media sosial (medsos) untuk diberikan pelatihan jurnalistik oleh PWI. “Tujuannya supaya ada standardisasi jurnalistik dan tidak menulis hal-hal yang mengandung hoaks,” tukas Lutfil Hakim.
Sementara, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih mengaku sangat berterima kasih dengan adanya MoU ini. Nantinya para relawan kebencanaan bisa mendapat ilmu tambahan tentang jurnalistik.
“Saya bersyukur bisa bekerja sama dengan PWI Jatim. Kami berharap kegiatan-kegiatan kami bisa disebarluaskan kepada masyarakat lewat PWI,” ungkapnya.
Selain itu, para relawan di organisasi mitra SRPB Jatim bisa menambah ilmunya tentang jurnalistik. Sehingga bila mereka berada di daerah bencana bisa membuat laporan yang sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.
Susanto Manajer Penanggulangan Bencana Laznas LMI juga salah satu pengurus SRPB JATIM “Kami juga merangkul dan mengajak teman-teman disabilitas. Karena mereka sesungguhnya tidak mau dikasihani, tapi ingin diajak agar bisa ikut berperan dan berpartisipasi,”pungkasnya….Yps/Kbt