Suararepubliknews.com-Tulungagung 05/03/2022 Surat permintaan hearing LSM LIDRA tentang pelaksanaan Program Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, terkait BSM ( bantuan siswa miskin) non tunai, yang tak kunjung terealisasi sampai sekarang(04 /03/ 2022).
Maulana sebagai Ketua LSM LIDRA Tulungagung ketika ditemui menyatakan ketidak puas dengan jawaban surat dari DPRD Tulungagung yang menolak permintaan hearing dengan alasan pelaksanaan program tersebut di eksekutif.
“Tugas dan fungsi dprd khususnya komisi A seperti apa sehingga kami harus melakukan audiensi dulu dengan pihak eksekutif dan dinas yang membidangi.Apalagi dalam surat kami sebelumnya sudah sangat jelas bahwa pihak-pihak tersebut juga kami mohon untuk dihadirkan saat hearing nanti”jelas maulana sambil menunjukkan surat balasan yang diterima.
Dari sisi lain Yoyok Nugroho Ketua PKTP ( perkumpulan komunitas Tulungagung peduli) ikut menambahi pernyataan saat diminta oleh maulana untuk mendampingi saat minta penjelasan tentang maksud dari isi surat balasan teraebut di kantor dpdrd.
“sebenarnya yang di undang dari LSM LIDRA bukan hanya dari Dinas pendidikan pemuda dan olahraga saja, jadi keliru kalau kami di suruh untuk menghadap ke Dinas pendidikan saja, masih ada BPKAD,BAPPEDA yang juga diundang untuk menjelaskan alurnya agar masyarakat bisa mengetahui perencanaannya dulu bagaimana, pertanggung jawabannya bagaimana, dan kemudian BPKAD juga harus di tanyakan, kapan uang 18 milyar ini di cairkan pada Dinas pendidikan, di situ akan kelihatan benang merah nya semua kenapa program tersebut belum bisa terlaksana padahal sudah melampui dari tahun anggaran yang sama,makanya Dewan menghindar karena kemungkinan ada indikasi Dewan terlibat dalam hal pengaturan ini”, turur Yoyok Nugroho.
Bahkan menurut totok yulianto selaku ketua lsm cakra ada keganjilan dari surat balasan tersebut.
“Ada hal yang menjadi misteri dalam program ini misal kartu KPP ( kartu pelajar pintar) yang belum di bagikan, padahal itu alat untuk membeli, kalau itu tidak ada Siswa beli pakai apa, benarkah uang tersebut masuk ke rekening siswa penerima program itu”,tutunya
Minim harapan adanya tindakan yang nyata oleh anggota dprd kabupaten tulungagung juga dinyatakan diakhir pernyataan totok cakra.
” di temui saja sulit, bagaimana kita bisa untuk menaruh harapan di sana, ya kita awasi secara ketat bagaimana jalannya bantuan tersebut sampai pada penerimanya, agar tidak ada dana yang di manfaatkan oleh para oknum di dalamnya itu saja”, pungkas Totok….lg/kbt