Suararepubliknews.com Tulungagung 31/01/2022, Pelaksanaan program Bantuan Siswa Miskin di lingkup dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten tulungagung dengan anggaran di tahun 2021 baru terealisasi ditahun 2022.Sesuai pemberitaan sebelumnya salah satu lembaga sekolah menengah pertama diwilayah kecamatan kauman yakni smpn 2 kauman sudah mendapatkan meskipun belum sepenuhnya.Hal tersebut dibenarkan oleh edi prayitno selaku ketua KPRI kauman ketika ditemui di ruangannya(31/01/2022)
“Berdasarkan barang yang sudah datang dari penyedia kemarin adalah seragam batik dan pramuka setelah kami mendapatkan barang tersebut maka kami langsung menyalurkannya, karena KPRI jelas tidak mungkin bisa menyediakan barang tersebut kalau tidak rekanan yang menyediakan atau membuat sedangkan untuk Kartu Pelajar Pintar yang diawal sebenarnya sudah jadi tapi dikarenakan ada sedikit kesalahan sehingga oleh pihak bank jatim ditarik kembali”jelas edi.
Tentang alur proses program tersebut juga tak luput beliau jelaskan.”Bank jatim yang menunjuk KPRI sebagai penyalur,semua itu berdasar atas keputusan bupati karena ini adalah program bupati dan sumber anggarannya dari uang yang disalurkan oleh bupati,sehingga selaku KPRI juga tidak bisa menolak karena kami dalam naungan pemda juga.khusus kpri kauman apabila dibandingkan dengan 19 KPRI yang tersebar di 19 kecamatan ditambah koperasi Tuwuh dan KPRI milik pemda yang sama-sama sebagai penyalur jelas tidak sama karena persyaratan untuk menjadi penyalur secara aturan sudah mencukupi misal kami sudah memiliki toko fotokopi serta mengganti ad/art meskipun sebenarnya sebagai penyalur hal tersebut tidak diperlukan”lanjut edi.
Sedangkan untuk penunjukkan rekanan menurutnya bukan kewenangan KPRI.
“Beberapa rekanan memang ada yang kesini karena kami tidak memiliki kewenangan akhirnya kami arahkan ke dinas pendidikan,sehingga keputusannya ada didinas pendidikan. Banyaknya rekanan yang masuk saat itu mulai dari pemkab ke dinas atau ke dinas pendidikan langsung akhirnya ditata biar dapat rejeki semua”ujar edi sambil mempersilahkan menanyakan kedinas untuk rekanan yang mendatangkan barang di kauman.
Untuk keuntungan yang didapat oleh KPRI juga tak luput dari pembahasan.
“Keuntungan jelas pasti ada dan kami kira itu wajar,namanya saja bekerja tapi keuntungan kita dapatnya dari pihak penyedia sesuai mou yang kita buat”lanjut edi enggan menyebutkan keuntungan yang didapat.
Menutup pernyataan beliau juga menyampaikan pesan dari bupati agar program tersebut bisa berjalan sukses.
“‘Pie wes amrih penake’karena program bantuan siswa miskin ini sasaranya adalah anak yang kurang mampu sehingga kita selaku KPRI berusaha semaksimal mungkin agar bisa berjalan sukses sesuai aturan serta batas waktu pelaksanaannya sampai tanggal 28 pebruari 2022” pungkas edi….Yl/Kbt
