Cambridge, suararepubliknews.com – Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala. Penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara masalah tidur dengan beberapa jenis sakit kepala. Ketahui jenis sakit kepala apa saja yang terkait dengan begadang dan kurang tidur, serta cara mengatasinya.
Ada beberapa jenis sakit kepala yang dikaitkan dengan begadang atau kurang tidur, di antaranya:
1. Migrain
Migrain termasuk jenis sakit kepala neurologis yang dikaitkan dengan kurang tidur atau gangguan tidur lainnya. Migrain menyebabkan rasa sakit yang hebat di satu sisi kepala disertai gejala lain seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta gangguan penglihatan.
Kurang tidur dapat memicu migrain melalui beberapa mekanisme. Meskipun mekanisme ini masih dalam penelitian, para ilmuwan memperkirakan beberapa mekanisme di antaranya:
- Gangguan hipotalamus yang memengaruhi persepsi rasa sakit dan meningkatkan sensitivitas terhadap migrain
- Gangguan pada nukleus suprachiasmatic (SCN) yang mengacaukan pola tidur normal dan meningkatkan risiko migrain
- Gangguan produksi melatonin yang meningkatkan kemungkinan terbangun dengan sakit kepala migrain
2. Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang bisa dipicu oleh berbagai hal, termasuk kurang tidur. Sakit kepala tegang digambarkan sebagai sensasi tegang atau tekanan di kedua sisi kepala yang dimulai di dahi dan melingkar ke belakang kepala.
Para ahli meyakini bahwa bagian otak yang membantu mengontrol dan mengatur hormon serta sinyal dari otak memicu terjadinya sakit kepala tegang. Episode insomnia berulang juga dapat menyebabkan sakit kepala tegang yang muncul pada hari berikutnya.
3. Sakit Kepala Cluster
Kurang tidur, begadang, dan pola tidur yang tidak teratur dapat memicu sakit kepala cluster. Sakit kepala cluster digambarkan sebagai sakit kepala yang sangat menyakitkan dan biasanya berlangsung antara 15 menit hingga 3 jam.
Rasa sakit pada sakit kepala cluster sering kali sangat parah dan tajam, terlokalisasi di satu sisi kepala, misalnya seperti di sekitar mata atau pelipis.
Studi menunjukkan orang yang menderita sakit kepala cluster cenderung memiliki frekuensi terbangun yang lebih rendah. Ini mungkin disebabkan oleh berkurangnya aktivitas hipotalamus, bagian otak yang berperan dalam mengatur siklus tidur dan bangun serta respons terhadap sakit.
Cara Mencegah Sakit Kepala Akibat Begadang
Untuk mencegah sakit kepala akibat begadang, penting untuk tidak begadang dan mencukupi kebutuhan tidur berkualitas. Selain itu, ada beberapa langkah yang bisa dipraktikkan, di antaranya:
- Mempertahankan jadwal tidur dan bangun yang konsisten, bahkan di akhir minggu
- Menjaga lingkungan tidur yang nyaman, seperti suhu yang nyaman, ketenangan, serta suasana yang temaram
- Menghindari cahaya biru dari perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, atau komputer beberapa jam sebelum tidur
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari stimulan sebelum tidur seperti makan makanan besar menjelang tidur, mengonsumsi kafein, atau alkohol
Menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan mengurangi risiko sakit kepala akibat kurang tidur. (Stg)
Sumber: Healt Harvard Edu










