Florida, suararepubliknews.com – Dalam upaya mengungkap misteri Planet Mars, Perseverance, kendaraan penjelajah milik NASA, telah menemukan sebuah temuan yang menarik: sebuah bongkahan batu berwarna terang yang menonjol di antara batu-batu yang lebih gelap di sekitarnya. Batu berbintik-bintik ini, yang dijuluki “Atoko Point” oleh tim peneliti misi ini, memiliki lebar 0,45 meter dan tinggi 0,35 meter, serta menarik perhatian para ilmuwan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah geologi Planet Merah.
Perjalanan Melintasi Medan Berat
Penemuan ini terjadi setelah Perseverance, yang mendarat di Mars pada Februari 2021, mengambil jalan memutar melalui padang pasir di saluran sungai kuno Neretva Vallis untuk menghindari batu-batu besar yang dapat merusak rodanya. Medan berbatu memperlambat pergerakan Perseverance hingga hanya puluhan meter per hari di Mars, atau sol, jauh dari rata-rata lebih dari seratus meter per hari yang pernah dicapai sebelumnya.
Karena bertekad untuk menemukan jalan keluar, tim perencana rute penjelajah melihat peluang di medan bukit pasir seluas seperempat mil.
Tantangan dan Kesuksesan Navigasi
“Kami telah mengincar jalur sungai di sebelah utara saat melanjutkan perjalanan, berharap menemukan bagian dengan bukit pasir kecil dan cukup jauh untuk dilalui oleh rover – karena bukit pasir bisa menelan para penjelajah di Mars,” ujar Evan Graser, wakil perencana rute strategis Perseverance di Jet Propulsion Laboratory, NASA, California Selatan.
Dengan bantuan sistem navigasi otomatisnya, Perseverance berhasil melintasi padang pasir, menempuh jarak 200 meter dalam satu sol untuk sampai ke perhentian sains pertamanya, sebuah bukit yang disebut “Gunung Washburn.” Di sinilah instrumen penjelajah, SuperCam dan Mastcam-Z, mengungkap komposisi unik Atoko Point: kombinasi mineral piroksen dan feldspar.
Penemuan yang Membuka Tabir Geologi Mars
“Keragaman tekstur dan komposisi di Gunung Washburn merupakan penemuan menarik bagi tim, karena bebatuan ini mewakili kekayaan geologi yang diturunkan dari tepi kawah dan mungkin lebih dari itu,” kata Brad Garczynski dari Western Washington University di Bellingham, salah satu pemimpin proyek penelitian ini. “Tetapi di antara semua batuan yang berbeda ini, ada satu yang benar-benar menarik perhatian kami.”

Disusun dari 18 gambar yang diambil oleh penjelajah Perseverance milik NASA, mosaik ini menunjukkan hamparan batu besar di “Gunung Washburn” pada tanggal 27 Mei. Tertarik dengan keragaman tekstur dan komposisi kimia di batu besar berwarna terang di bagian tengah, tim sains penjelajah tersebut menjuluki batu tersebut “Titik Atoko”. Kredit: NASA/JPL-Caltech/ASU/MSSS
Ukuran, bentuk, dan komposisi mineral Atoko Point membedakannya dari bebatuan lain di daerah tersebut, sehingga para ilmuwan berspekulasi tentang asal-usulnya. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa mineral-mineral tersebut diproduksi di dalam perut magma bawah permukaan yang kini terpapar di tepi kawah, sementara yang lain berpendapat bahwa batu tersebut mungkin terbawa oleh air Mars yang sangat deras di zaman kuno.
Langkah Selanjutnya dalam Eksplorasi
Setelah mempelajari Atoko Point, Perseverance melanjutkan perjalanannya sejauh 132 meter ke utara untuk menyelidiki geologi “Tuff Cliff” sebelum memulai perjalanan sejauh empat sol, yaitu 605 meter, ke lokasinya saat ini, sebuah area yang dijuluki “Malaikat Terang”. Rover tersebut sekarang menganalisis singkapan batuan untuk menentukan apakah sampel inti batuan harus dikumpulkan untuk dibawa kembali ke Bumi.
Misi Astrobiologi dan Masa Depan Eksplorasi Mars
Misi Perseverance difokuskan pada astrobiologi, termasuk pengumpulan sampel yang mungkin mengandung bukti kehidupan mikroba purba. Dengan mengkarakterisasi geologi Mars dan iklim masa lalu, penjelajah ini membantu membuka jalan bagi eksplorasi manusia di Planet Merah. Misi ini merupakan bagian dari pendekatan eksplorasi Bulan ke Mars yang lebih besar dari NASA, yang mencakup misi Artemis ke Bulan yang dirancang untuk mempersiapkan eksplorasi Mars oleh manusia di masa depan.
Kesimpulan
Penemuan Atoko Point hanyalah salah satu contoh fitur geologi yang mengejutkan dan beragam yang menunggu untuk disingkap di Mars. Ketika Perseverance melanjutkan eksplorasi Kawah Jezero, para ilmuwan dengan penuh antusias menantikan penemuan terobosan berikutnya yang dapat membantu membuka rahasia masa lalu Planet Merah dan membentuk pemahaman kita tentang potensinya untuk mendukung kehidupan. Perjalanan Perseverance memang penuh tantangan, seperti yang ditunjukkan oleh navigasi di medan Neretva Vallis yang berbatu-batu besar, tetapi teknologi canggih dan kecerdasan tim penjelajah telah memungkinkannya untuk mengatasi rintangan ini dan melanjutkan karya ilmiahnya yang penting. (Stg)
Sumber: “NASA’s Perseverance rover uncovers mysterious boulder on Mars”










