SuaraRepublikNews.com, Tulungagung – Berawal dari membantu sang ayah berjualan roti bakar kaki lima saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Apriliana Chusnul Chotimah (21) atau biasa disapa Lia, mahasiswi semester IV Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, kini mampu mengelola sendiri bisnis roti bakar “Mbak Lia” dengan omset jutaan rupiah.
Keinginan kuat melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan menjadi tulang punggung keluarga menjadi tekat gadis jurusan manajemen bisnis syariah itu untuk meneruskan usaha roti bakar yang telah dirintisnya bersama sang ayah sejak tahun 2012 silam.
Menurut Lia, dari usaha roti bakar yang dilakoninya dengan semangat dan doa serta keuletan juga kesabaran, gadis berkerudung dengan perawakan kecil itu mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga membiayai kuliahnya, bahkan menabung untuk angsuran pembelian rumah yang dulu sempat dijual demi biaya pengobatan ibunda.
“saya harus sarjana mas, supaya bapak dan almarhum ibu bangga, jualan roti bakar itu seru selama tak ada gengsi. Paling penting harus banyak shodaqoh dan menabung” kata Lia dengan senyuman khas saat ditemui sebelum membuka lapak dagangan rotinya (29/6/22).
Dari pengakuan mahasiswi kelahiran April 2001 itu, kuliah sambil bekerja memang berat karena harus bisa membagi waktu. Tak jarang, tugas kuliah pun dikerjakan hingga pukul 3 dini hari.
“Kalau kerjakan tugas-tugas kuliah, biasanya setelah tutup lapak sekitar pukul 10 malam, jadi selepas itu baru bisa belajar, kadang sampai subuh. Berat memang, tapi asik. Pokoknya pintar-pintar bagi waktu aja deh, biar cepat wisuda” tutur gadis asli Tulungagung itu dengan nada ceria.
Terakhir, “bagi yang ingin membeli roti bakar enak, bisa pesan lewat ojol atau datang langsung ke lapak roti bakar Mbak Lia. Berlokasi di sebelah toko waralaba terkenal dengan khas warna biru di jalan Sultan Agung, Ketanon Tulungagung. Buka dari pukul 5 sore sampai pukul 10 malam. Terima kasih” tutup anak bungsu dari 4 bersaudara itu penuh semangat.(john/tla)