Home / Tak Berkategori

Kamis, 29 Agustus 2024 - 08:59 WIB

Rahasia di Balik Perjalanan Hidup Paus Fransiskus: Dari Anak Imigran Hingga Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik di seluruh dunia serta Kepala Negara Vatikan

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik di seluruh dunia serta Kepala Negara Vatikan

Roma, suararepubliknews.com – Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik di seluruh dunia serta Kepala Negara Vatikan. Sebagai Paus ke-266, dia menggantikan Paus Benediktus XVI dan menjadi Paus pertama dari ordo Yesuit serta yang berasal dari benua Amerika.

Awal Kehidupan dan Perjalanan Spiritual

Bergoglio lahir dari keluarga imigran Italia. Ayahnya, Mario Bergoglio, adalah seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api, sementara ibunya, Regina Sivori, adalah seorang ibu rumah tangga. Meski berasal dari latar belakang yang sederhana, Bergoglio menempuh pendidikan yang luas dan mendalam. Dia lulus sebagai sarjana teknik kimia, namun kemudian memilih jalur imamat, memutuskan untuk memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto.

Pada 11 Maret 1958, Bergoglio masuk novisiat Serikat Yesus dan melanjutkan studinya di bidang humaniora di Chili. Setelah lulus dengan gelar di bidang filsafat dari Colegio de San José di San Miguel, Argentina, dia mengabdikan dirinya sebagai pendidik. Dari tahun 1964 hingga 1966, ia mengajar sastra dan psikologi di beberapa lembaga pendidikan di Argentina. Setelah itu, dia melanjutkan studinya di bidang teologi dan memperoleh ijazah dari Colegio San José.

Pada 13 Desember 1969, Bergoglio ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Agung Ramón José Castellano. Sebagai seorang Yesuit, ia mengucapkan kaul kekal pada 22 April 1973, dan tak lama kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Provinsi Yesuit di Argentina.

Karir Akademik dan Kepemimpinan Gereja

Selama bertahun-tahun, Bergoglio membangun karirnya sebagai akademisi dan pengajar. Ia menjadi Profesor di Fakultas Teologi San Miguel dan menjabat sebagai Rektor Colegio Máximo Fakultas Filsafat dan Teologi. Dedikasinya dalam pendidikan dan pengembangan spiritual di Serikat Yesus membawanya pada posisi penting di Gereja Katolik Argentina.

Pada 20 Mei 1992, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup Tituler di Auca dan Uskup Auksilier di Buenos Aires. Ia menerima penahbisan Uskup pada 27 Mei di Katedral Buenos Aires, dan memilih moto episkopal “miserando atque eligendo” (dengan belas kasih dan memilih) yang menggambarkan pendekatan kepemimpinannya.

Kepausan dan Pengaruh Global

Bergoglio terpilih sebagai Paus melalui Konklaf Kepausan pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI. Pemilihannya pada hari kedua Konklaf mencatat sejarah, tidak hanya sebagai Paus pertama dari Amerika Latin tetapi juga sebagai Paus pertama dari ordo Yesuit.

Sebagai Paus Fransiskus, dia dikenal karena kerendahan hati, empati, dan belas kasihnya. Dia memilih untuk tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae daripada di apartemen kepausan di Istana Apostolik, yang mencerminkan pendekatan kepausan yang lebih sederhana dan terbuka.

Paus Fransiskus menekankan pentingnya dialog antaragama dan kesetaraan gender dalam Gereja Katolik. Dia juga mengambil sikap tegas terhadap kapitalisme yang tidak terkendali, konsumerisme, dan isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim. Sebagai seorang mantan akademisi, kritiknya terhadap ekonomi pasar bebas dan pembangunan yang berlebihan sering kali tajam dan berbobot.

Diplomasi dan Peran Internasional

Dalam diplomasi internasional, Paus Fransiskus memainkan peran penting dalam mediasi konflik antara Amerika Serikat dan Kuba, serta dalam krisis pengungsi migran di Eropa dan Amerika Tengah. Dia juga dikenal karena menentang hukuman mati secara global dan mendesak agar praktik ini dihapus di seluruh dunia.

Pada tahun 2022, Paus Fransiskus meminta maaf atas peran Gereja dalam peristiwa genosida terhadap suku asli di Kanada, menunjukkan komitmennya pada rekonsiliasi dan keadilan historis.

Paus Fransiskus adalah seorang pemimpin Gereja yang membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik dan memainkan peran vital dalam isu-isu global. Dari awal yang sederhana sebagai anak imigran Italia di Argentina, hingga menjadi Paus pertama dari Amerika Latin, perjalanan hidup dan kepemimpinannya terus memberikan inspirasi dan pengaruh di seluruh dunia. (Stg)

Share :

Baca Juga

Camat Tanggunggunung Sebut Hanya Berlangganan Dengan Satu Media Tidak Perlu Menggandeng Lainnya
Penjabat Bupati Buru: Mari Menyatu Membangun Negeri Bupolo
Partai ummat ( Bacaleg Mendaftar Ke KPU Kota Tangerang Sebagai Calon Peserta Pemilu Tahun 2024.
Pemagaran di Lahan Hak Milik Adat Kota Tangerang: Aksi Heroik Kepala Dinas Dispora atau Pelanggaran Hukum?
Maraknya Pembangunan Tower Yang Tidak Berizin Di Kabupaten Tangerang
Kejaksaan RI Gandeng World Bank dan KDI untuk Transformasi Digital
Siswa Dikeluarkan dari Sekolah karena Izin ke Toilet, APH Diminta Tegas!
Pangkoopsud II Hadiri Rapat Kerja Teknis Koopsudnas TA 2025

Contact Us