NAMLEA.SuaraRepublikNews.com – Menyikapi insiden saat demo terhadap Gubernur Maluku Murad Ismail beberapa hari kemarin, Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy menyebutkan, pada prinsipnya gubernur berpesan jangan lagi mempersoalkan hal yang sudah terjadi.
“Mari sama-sama kita menyatu membangun Negeri Bupolo, hari ini dan selanjutnya. Kalo ada info buruk, kita memandangnya dari sisi positifnya saja dan berbuat untuk kemajuan negeri,” ajak Djalaludin, sebagaimana disampaikan Gubernur Murad.
Terkait informasi ini, menurut Djalaludin, setelah peristiwa demo, banyak info tentang penyebab kejadian demo. Termasuk banyak pesan masuk melalui aplikasi Whatsapp, yang melaporkan penyebab dan penggerak demo.
“Disampaikan bahwa info seperti ini banyak unsur tidak benarnya. Banyak mengandung fitnah, jadi harus berikhtiar, harus ditutupi oleh berita-berita baik atas kehadiran pak gubernur dan rombongan,” tutur Djalaludin.
Whatsapp laporan dari berbagai sumber itu, kata dia, kemudian dijadikan contoh terkait fitnah yang harus diantisipasi oleh semua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Karena di situ, lanjut Djalaludin, ada fitnah tentang mantan bupati, ada fitnah tentang wartawan. Jadi pimpinan OPD diingatkannya, jangan tinggal diam, harus segera bergerak dan menyampaikan semua berita baik, terkait kunjungan gubernur dan rombongan ini.
“Contoh fitnah dan ada yang disalah tafsirkan, bahwa reaksi malam itu, beredar info ada kepala dinas (kadis) mengundurkan diri. Saya sampaikan pada beberapa kadis, kenapa Pak Kadis Kesehatan menerjemahkan fitnah yang beredar dan menyimpulkannya untuk mengundurkan diri,” terangnya.
Sebagai pimpinan, menurut Djalaludin, malam itu juga sekitar pukul 24.40 WIT, dirinya langsung menelepon Kadis Kesehatan, tapi tidak tersambungkan.
“Teman-teman wartawan beberapa saya hubungi. Memang berita fitnah dan muatan negatif harus ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan, dan penjelasan untuk memuat berita yang mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat. Jangan lagi info-info buruk dan tidak produktif menguasai media informasi,” tandasnya.
Untuk itu Djalaludin mengajak semua pimpinan OPD dan masyarakat, termasuk pers untuk lebih berhati-hati dalam menerima yang ternyata berupa isu, fitnah, atau info-info buruk yang disampaikan.
“Sehingga tidak salah ditafsirkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Mari membangun Negeri Bupolo, mewujudkan Buru yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan,” pungkasnya.(bersambung)