Home / Metropolitan

Rabu, 24 November 2021 - 17:12 WIB

Sang Tunanetra Bisa Mengingat Suara, Hingga26 Tahun

gambar ilustrasi

Jakarta,November, Suara republik news, Jika pada edisi  23 November 2021 yang lalu, topik yang diangkat  Kabiro Suara Republik News Jakarta- Timur,   ialah, “Aku dituntun  sang Tunatera”, Kali ini kita mengangkat judul “ Sang Tunatera bisa mengingat suara hingga 26 tahun” bang Alden yang pernah dituntun sang Tunanetra, mengisahkan pengalamannya tinggal Bersama  ( live in) di sebuah panti karya. Terjadi tahun 1983.   Pada tahun 2009,   atau 26 tahun kemudian ada kegiatan di kampung halamannya  yang  dalam waktu agak lama. Anak-anak muda dikampung tersebut ingin melakukan  kunjungan kasih  ke panti Karya tersebut.

 

Sebagai eks Pengurus, Alden diajak  bersama-sama  kepanti Karya itu. Akhirnya mereka sama-sama  ke panti itu. Setelah sampai di lokasi , kami disambut pimpinan panti kata Alden. Tentu sudah banyak perubahan/perkembangan  setelah 26 tahun. Areal pertanian diperluas dan ditambah ketrampilan-ketrampilan lainnya.Memulai acara formal, dan ramah tamah , Panitia memberi sambutan , kemudian para anak muda  meminta saya ujar  Alden  menyampaikan sepatah ,dua patah kata sekaligus mewakili perantau .

 

Saya memulai sambutan kata Alden dengan mengucapkan terimakasih  kepada pimpinan panti. Belum sempat memperkenanlkan diri kenang Alden, mendadak salah seorang  penghuni panti berdiri  sembari tunjuk tangan , Saya kaget kata dia, lalu saya bertanya , ada apa amang? Tanyaku. Apakah yang bicara didepan ini  Bapak Aldentua Siringoringo yang dulu pernah datang  kesini waktu   mahasiswa?tanya  penghuni panti karya? Jujur   kata Alden saya hampir pingsan mendengarnya .

 

Seperti mendengar Halilintar . Dia masih ingat  suara saya. Semua orang yang ada di ruangan  terheran-heran.   Spontan saya turun dari mimbar dan menemui bapak itu ( sayang tidak disebut namanya-red) Saya jawab ia amang saya yang Bernama Alden tua Siringoringo  yang 26 tahun lalu ke sini ujarnya. Masih ingat suara saya kata dia sambil menyalami dan memeluknya. Masih ingat pak dan takkan lupa  jawabnya  dengan sukacita. Saya sungguh salut,hormat bercampur terharu tetapi pikirnya saya harus menyelesaikan sambutannya yang terpotong gara-gara ingatan penghuni panti itu terhadap Alden , saya selesaikan dulu ya sambil beranjak Kembali ke mimbar.

Baca Juga  Ketua Umum FRN Serukan Pengawasan Ketat Kinerja Oknum Polisi: "Fungsikan Divpropam dan Biro Wasidik!"

 

Baik kata si Polan( penghuni panti ) yang ingat suara Alden itu.Melanjutkan sambutan saya sudah tidak konsentrasi lagi . Pikiran saya menerawang membayangkan  kunjungan kami  ketempat ini 26 tahun yang lalu . Ketika acara makan siang tiba, lanjut Alden  saya meminta ijin kepada ketua  rombongan  dan pimpinan panti  agar saya dipebolehkan  duduk satu meja  dengan Bapak sipolan tadi.

 

Karena peraturan panti  tempat duduk para penghuni dengan Tamu dibedakan. Setelah diberi ijin dan saya duduk bersama dia, sambil ngobrol dengan dia. Kenapa ingat suara saya pak ? tanya saya penasaran, pada hal sudah 26 tahun lalu Lalu dia menjawab, pak,  kami disini  satu kali saja  dengar suara orang , bisa kami ingat lama jawabnya. Bapak dulu disini tinggal seminggu. Pagi dan malam kita sama-sama mengikuti saat Teduh ( berdoa  dan baca firman  Tuhan – red).

 

Siangnya kita keliling  ke ladang dan kolam  dan peternakan katanya mengenangnya.Dulu kata bapak si polan  , Ketika  saya baru dua tahun menghuni  panti ini  dan masih lajang ujarnya. Saya kan ,menjadi pemandu rombongan bapak waktu itu ujarnya kepada Alden,  Bapak tau membuat saya  ingat sekali dan tidak lupa, tanyanya. Tidak pak kata Alden polos. Ketika perpisahan rombongan  bapak dulu, selaku kepala rombongan  memberikan hadiah kepada saya sebuah kaus. Kaus itu kata dia  saya pakai dan rawat sampai 15 tahun lamanya . Itu hadiah pertama  dari pengunjung  buat saya pada waktu itu, katanya seakan mengingatkan memori saya lagi pikir Alden. Betul ,saya sudah ingat sekarang jawab Alden. Wah luar biasa kenang Alden ternyata  sebuah kaus untuk mereka  bisa diingat dan dipakai selama 15 tahun . Saya merenung, terkadang kita mendapat banyak  berkat tetapi lupa bersyukur. Sekarang saya sudah berkeluarga . Kami tinggal  dalam satu rumah  di area pertanian . kami sudah mandiri. Kata bapak sipolan; Berapa anaknya pak? Tanya Alden, 3 pak, dua  laki-laki, 1 perempuan. Yang besar sudah  duduk di bangku SMP  yang dua lagi masih di SD jawabnya. Kami masih lama berbincang-bincang sampai rombongan mau pulang. Saya sangat terharu dengan pertemuan itu, kenang Alden. Selama 26 tahun sang Tunanetra ini  masih mengingat suara saya  ?  Pada hal kita bisa lupa  peristiwa setahun, dua tahun yang lalu. Itulah karunia  atau misteri Tuhan yang  sulit dimengerti.

Baca Juga  Moeldoko Center Kepakan Sayapnya di DPD Jakarta

 

Ketika mereka tidak bisa melihat  dengan mata mereka sendiri  Tuhan memberi kelebihan  berupa pendengaran  dan mempunyai daya ingat  yang lebih tajam. Waktu kami mau pulang  saya memberi sedikit kenang-kenangan , untuk membeli pakaian  buat dirinya dan anak-anak dan isterinya. Hadiah  kenangan  untuk daya ingat 26 tahunnya. Pemberian sebuah kaus kenang-kenangan  26 tahun yang lalu  membuat ingatannya kuat terhadap suara saya ? Beliau telah mengajarkan saya   untuk tidak melupakan yang baik, bersyukur tanpa  melihat sebesar apapun  hadiah dan kebaikan  itu walau hanya sekeping kaus sekalipun. Dan ini pulalah  menjadi sebuah edukasi setidaknya  bagi para pembaca artikel ini.Ternyata secercah  kebaikan  bisa menjadi  pengingat  untuk jangka yang cukup lama, 26 tahun. ( Ringo)

Share :

Baca Juga

Metropolitan

Kick-Off Hari Pers Nasional 2025 di TMII: Semangat Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas 2045

Metropolitan

Sejuta Doa Untuk Perdamaian Dunia Di Gelar Di Patung Kuda Monas

Metropolitan

Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, Peringkat Kedua Terburuk di Dunia pada Senin Pagi

Metropolitan

Moeldoko Center Kepakan Sayapnya di DPD Jakarta

Aceh

Personel Polres Aceh Barat,  Patroli Kantor Panwaslih, KIP dan Gudang KIP

Metropolitan

Kabupaten Bekasi: Kawasan Industri Terluas dan Terpadat di Asia Tenggara, Potensi Wisata Buatan dan Kolaborasi untuk Lingkungan Asri

Metropolitan

Ratusan Warga Tangerang Gruduk KPK dan Kejagung, Desak Penyelesaian Kasus Korupsi RSUD Tigaraksa

Metropolitan

Prasetio Edi: APBD DKI Rp 560 M Digunakan Bayar Fee Formula E

Contact Us