Jakarta, November, Koran Jokowi.com, Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. ( Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Berdasarkan tingkat gangguannya tunanetra dibagi dua yaitu buta total ( total blind) dan masih mempunyai sisa penglihatan ( low vision). Judul diatas kontra produktif.
Biasanya orang yang melek yang menuntun tunanetra.ini bisa terbalik ? namun demikian sebuah kenyataan dalam pengalaman Aldentua Siringoringo Yang dituangkan dalam Kompasiana 28 Mei 2020. Begini kisahnya. Ketika itu kata Alden waktu di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) waktu itu melakukan program kunjungan kasih dalam rangka bakti Paskah.
Kami memilih satu panti tunanetra kata dia yang merupakan pusat pelatihan bagi para tunanetra, agar mereka bisa hidup mandiri. Panti tunanetra ini lanjutnya, tanpa tergantung kepada orang lain.Panti tunanetra ini mempunyai beberapa sarana Latihan seperti membuat sabun,sapu dan keset, memelihara ayam, itik dan ikan dikolam. Berbagai ketrampilan ini dilatih sampai mereka mampu mandiri.Sebagaimana kebiasaan kunjungan dilakukan dulu acara formal, baru kemudian dilanjutkan acara ramah tamah dan pemberian bingkisan, selesai, kami mengadakan kunjungan ke tempat pelatihan mereka yang berada dikompleks panti tersebut. Panti mereka cukup luas dan berada dipinggir jalan raya.Setiap anak mendampingi satu orang mahasiswa. Karena jumlah kami kata dia tidak terlalu banyak, jadi mereka bisa mendampingi kami satu persatu.
Saya ditemani satu orang ujar Alden dan kami berjalan bersama sesuai petunjuk pimpinan panti. Sang tunanetra ini membawa saya ujar Alden ke tempat pelatihan beternak ayam.Kami keluar dari ruangan pertemuan menuju taman belakang , tempat sarana pelatihan ternak ayam. Menjelang sebuah jembatan kecil kenangnya, yang dibawahnya ada kolam pemeliharaan ikan , Sang tunanetra tiba-tiba pegang tangan saya erat sekali. Sebentar bang , hati-hati jalannya , didepan ada jembatan kecil, jangan sampai abang terjatuh ke kolam pemeliharaan ikan. Saya akan menuntun abang melewati jalannya kata si tunanetra. Saya bingung pikir Alden, apa maksudnya? Dikira saya tidak bisa melihat Namun saya ikuti saja. Benar ia menuntun saya melewati jembatan kecil itu. Sangat presisi . Ia melangkah didepan sambil memegang tangan saya . Sempat saya ragu, lalu memandang wajahnya . Benar dia tunanetra. Kenapa begitu persis ia menuntun saya melewai jalan kecil itu. Di mobil dalam perjalanan pulang saya mencatat di buku harian saya dalam hati Alden, “Oh Tuhan hari ini saya mendapat pengalaman dan pelajaran berharga. Saya orang yang melek , ternyata bisa dituntun seorang tunanetra. Terbalik segala logika berpikir saya hari ini . Seharusnya saya yang menuntun dia Tetapi hari ini Ia yang menuntun saya. Ajar saya Tuhan untuk menghargai orang yang berkekurangan secara fisik yang ternyata unggul dalam hal lainnya. Matanya tidak bisa melihat, tetapi mata hatinya bisa melihat dan menuntun saya melewati jembatan kecil itu dengan presisi yang akurat “ Demikain catatan harian saya kenang Alden.
Semenjak hari itu, rasa hormat saya terhadap tunanetra bertambah sampai sekarang. Itulah kehidupan. kita ingin dituntun tetapi keadaan memao. ksa kita harus menuntun. Ternyata hidup ini selalu dipenuhi kelebihan dan kekurangan. Ketika sang tunanetra kekurangan dalam penglihatan, ternyata ia bisa menghapalkan tempat dengan perasaan, ingatan dan pikirannya, mata yang tetutup bisa melihat . Pada hal kita yang mempunyai mata terbuka dan bisa melihat terkadang tidak kita gunakan untuk melihat yang baik sebagaimana mestinya Bahkan kadang- kadang kata dia kita pura-pura tidak melihat apa yang tidak kita sukai dari orang lain. Marilah kita pergunakan untuk bisa senantiasa peduli dan menolong orang lain, sarannya. ( Ring-o)