Tangerang.Suara Republik News – Siswa Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di SMAN 25 Kabupaten Tangerang kembali menuai sorotan. Dugaan praktik penyimpangan dan penyalahgunaan jalur domisili menyeruak, setelah muncul informasi bahwa ada siswa dengan nilai rata-rata di bawah ambang batas justru bisa lolos dan diterima.
Berdasarkan keterangan dari sumber terpercaya, salah satu siswa yang lolos berinisial R diketahui hanya memiliki nilai rata-rata 79,03 pada Surat Keterangan Lulus (SKL). Padahal, menurut Kepala SMAN 25 Heri Hermawan, dalam keterangannya melalui pesan singkat WhatsApp, menyebut bahwa nilai rata-rata yang telah terverifikasi untuk jalur domisili adalah 79,94.

Sumber yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan, R diduga masuk melalui bantuan seseorang berinisial F, dengan membayar sejumlah uang sebesar Rp1,5 juta. Tak hanya R, praktik serupa juga disebut melibatkan satu siswa lain berinisial V, yang diduga lolos melalui skema yang sama.
“Info yang saya terima, masuknya lewat jalur domisili dan mereka bisa masuk dengan uang Rp 1,5 juta lewat oknum inisial F ,” kata sumber, Senin 07-07-2025
Saat awak media mencoba mengonfirmasi informasi ini kepada Kepala SMAN 25, Heri Hermawan, ia sempat merespons terkait nilai rata-rata jalur domisili, namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut tentang dugaan adanya ‘uang pelicin’ dalam proses seleksi, hingga berita ini diterbitkan, belum memberikan tanggapan.
Demikian pula dengan pihak berinisial F, yang disebut-sebut berperan sebagai perantara dalam dugaan transaksi tersebut, saat ini belum terkonfirmasi
Dugaan praktik kecurangan dalam penerimaan siswa baru ini menambah panjang catatan kelam pelaksanaan SPMB di wilayah Kabupaten Tangerang. Jika benar adanya jual-beli kursi sekolah negeri, maka bukan hanya mencederai prinsip keadilan dan transparansi, tapi juga memperparah ketimpangan akses pendidikan bagi anak-anak yang seharusnya lebih layak secara akademik dan administratif.
Masyarakat berharap, Dinas Pendidikan Provinsi Banten maupun Inspektorat segera melakukan penelusuran dan audit internal terhadap proses SPMB di SMAN 25 serta sekolah-sekolah lainnya yang rawan dipolitisasi oleh kepentingan oknum tak bertanggung jawab.
( Holid/team.)










