Oknum anggota TNI membekingi Preman NFP/PTPN II Medan
Medan, Suararepubliknews.com, Tipikor, Independent Social Control ( INSC ) dan pengurus DPD Gibran center berhadapan langsung di lapangan/areal petani dengan pihak preman pengembang dan Preman PTPN 2 pada hari ini senin 20 january 2025 pada pukul 10.15 wib pagi.
Temuan di lapangan membuktikan bahwa pihak preman melaksanakan tugas/giatnya tanpa ada surat perintah kerja atau surat penting lainnya.
Dalam menjalankan aksinya yang brutal tanpa ada rasa kemanusiaan, terungkap bahwa yang bernama NALA adalah penanggung jawab penuh di lapangan, mengaku dari oknum TNI.
Kejadian hari ini menunjukan bahwa pihak preman telah diback up oleh pihak APH, pemerintahan setempat dan instansi terkait lainnya, beberapa kordinasi yang telah dilaporkan kepada kepala desa, Babinsa, Kanit Polsek,kapolsek Medan Tembung, Panit Polda Sumut serta pemerintahan terkait lainnya namun tidak ada satupun yang hadir di lapangan. Indikasi ini menunjukkan bahwa pihak preman pengembang / PTPN II sudah bekerjasama dengan rapih, dengan kata lain sudah ada main belakang atau kondusif.
Tujuan dari giat pihak premanisme ini adalah bertujuan untuk menghilangkan jejak bahwa para petani garapan telah mengkelolah lahan tersebut lebih dari puluhan tahun, motif giatnya dengan menumbangkan pohon pohon tua dan pohon pohon keras yang merupakan sumber pendapatan keluarga petani. Adapun jenis pohon pohon tanaman yg dihancurkan berupa pohon Pinang, jeruk, mangga, Rambutan, Kelapa, Nangka, Pisang, jagung dan Ubi kayu.
Team sudah mendapatkan Informasi valid bahwa HGU 152 sudah tidak diperpanjang oleh pihak PTPN 2, dengan kata lain lahan garapan tersebut kembali ke Negara dan diserahkan ke Petani lahan garapan karena sudah dikelola dari sekian puluh tahun yang lalu.
Pihak PTPN 2 serta kaki tangan pihak preman bekerjasama untuk merebut kembali lahan garapan petani guna menjualnya kembali ke pihak pengembang.
HARAPAN TEAM
Rudi Munthe selaku ketua team Media, LSM dan Gibran center menghimbau kepada seluruh Pemerintah Pusat untuk menangani kasus ini karena terlihat jelas ada indikasi sebagai MAFIA TANAH yang sudah bekerjasama dengan berbagai pihak.
Rudi Susanto MuntheKetua DPC Independent Social
Team juga berharap agar pihak pusat sprt KPK, KEJAKSAAN AGUNG, MABES POLRI dan MABES TNI turut serta menindak tegas pihak PTPN 2 dan PREMAN NDP serta pimpnan Desa/Kecematan, Kapolsek Percut Medan Tembung dan instansi terkait lainnya.
Dengan kena dampak intimidasi langsung, Team Media merasa terancam dalam menunaikan tugas nya sebagai Social Control yang membantu para petani garapan.
Team Media, lembaga dan Gibran center merasa tidak ada gunanya bekerja sebagai social control yang dilindungi oleh Hukum dan di Sah kan oleh kementrian Hukum.
Laporan tindak kriminal pidana yang di SPKT kan di POLDA SUMUT tidak ada tindak lanjut utk mengangkap para preman, hingga berita ini di rilis.
Pimpinan bersuara supaya persengketaan ini dapat di tindak lanjutin sesuai hukum yang berlaku di Negara kita, supaya terciptanya keadilan sosial bagi seluruh takyat indonesia.
Pemerintah Pusat juga harus menerjunkan Team KPK, TIPIKOR, KEJAKSAAN untuk memeriksa semua pejabat daerah yang bertanggungjawab.
Host ; Rudi Munthe & Team