Gambar Ilustrasi
Jakarta, Suararepubliknews.com — Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) DKI Jakarta Ampi Retnowardani menyatakan Bumame Farmasi sebagai salah satu penyedia layanan tes pemeriksaan virus corona (Covid-19) antigen dan PCR belum terdaftar secara resmi sebagai anggota ILKI wilayah DKI Jakarta.
Hal itu Ampi sampaikan lantaran pihaknya belum bisa memberikan pengawasan atas temuan hasil tes PCR warga yang diduga palsu, karena hasil sudah keluar sebelum warga tersebut melakukan tes. Pihak Bumame Farmasi kemudian mengkonfirmasi bahwa temuan itu terjadi akibat human error.
“Saya baru cek ke Sekretariat ILKI DKI Jakarta, dan Bumame belum terdaftar menjadi anggota ILKI DKI Jakarta. Karena memang di masa pandemi ini cukup banyak laboratorium-laboratorium baru yang belum semuanya terdaftar sebagai anggota ILKI,” kata Ampi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).
Ampi kemudian mendorong agar seluruh laboratorium penyedia layanan tes Covid-19 untuk mendaftar sebagai anggota ILKI.
Hal itu bertujuan agar ILKI mampu menginvestigasi dan melakukan pembinaan terkait pemeriksaan laboratorium yang baik dan benar atau memenuhi standar Good Laboratory Practice (GLP).
Sementara laboratorium di luar kuasa ILKI, lanjut Ampi, akan diawasi serta ditindaklanjuti oleh pihak regulator dalam hal ini Dinas Kesehatan atau Kementerian Kesehatan.
“ILKI menghimbau laboratorium-laboratorium baru untuk join sebagai anggota , gar ILKI dapat berkontribusi memberikan edukasi atau pembinaan untuk memberikan mutu dan layanan pemeriksaan laboratorium yang baik dan benar,” ujarnya.
Salah seorang warga sebelumnya sempat marah-marah lantaran mendapatkan hasil tes PCR yang diduga palsu karena dirinya belum melakukan tes sebelumnya di salah satu lokasi Bumame Farmasi.
Warga berjenis kelamin wanita tersebut menganggap hal tersebut aneh karena hasil sudah keluar sebelum melakukan tes. Terlebih, hasil yang dikeluarkan positif, sehingga mengganggu rencananya untuk berangkat ke Bali.
Merespons aduan itu, Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja tak menampik bahwa kejadian yang dialami konsumen tersebut murni kesalahan manajemen. Ia kemudian menjelaskan, staf admin Bumame Farmasi mengirimkan hasil tes PCR pasien lain yang mempunyai nama persis dengan konsumen tersebut.
James memastikan pihaknya telah menindaklanjuti kejadian ini dengan memberikan teguran keras kepada staf admin terkait. Ia juga memastikan kejadian serupa tak akan terulang di cabang Bumame Farmasi.( CNN/ SRN )