Maluku.SuaraRepublikNews.com.-Insiden hanyutnya Kapal Penumpang KM. Lintas Bahari Indonesia saat melakukan pelayaran bertolak sekitar pukul 24.00 Wit dari Pelabuhan Mahaleta Kecamatan Mdona Hyera menuju Pelabuhan Tepa Kecamatan Babar Barat, ketika pelayaran berjarak 2 mil dari perairan laut Pulau Sermatang mendadak terjadi kerusakkan pada mesin sehingga mesin kapal mati total berakibat kapal tersebut terombang-ambing dihempas gelombang pada Minggu tengah malam (09/06/2024).
Pada situasi yang krusial Nakhoda Kapal meminta bantuan kepada para penumpang untuk menghubungi keluarga baik yang berada di Kota Tiakur maupun di Pulau Sermatang guna meminta pertolongan dimana kapal tersebut hanyut terbawa arus antara 3 s/d 4 mil di malam hari dengan tiupan angin Timur menuju kearah Barat Laut Pulau Sermatang.
Informasi tersebut direspon oleh Pemerintah Kecamatan , Kepolisian Sektor Mdona Hyera, Syahbandar Mahaleta dan Pemerintah Desa Mahaleta mengambil langkah mempersiapkan alat angkut sebanyak 2 unit yakni 1 unit speed boat ukuran besar milik warga nelayan dengan mesin jhonson 1 unit berkekuatan 40 PK dan 1 unit Speed Puskesmas Mahaleta dengan mesin jhonson berkekuatan 40 PK sebanyak 3 unit.
Evakuasi penumpang di Kapal KM. Lintas Bahari Indonesia mulai berlangsung sekitar pukul 09.35 Wit dipimpin oleh Kapolsek Mdona Hyera Ipda Frengky Bonara, S.H dengan melibatkan 3 personel KPPP Polsek Mdona Hyera, Petugas Syahbandar Mahaleta, Kepala Desa Mahaleta dan beberapa warga.
Kegiatan Evakuasi dilakukan secara bertahap dengan menggunakan 2 unit alat angkut secara bolak balik menjemput dan menurunkan penumpang di pantai Desa Mahaleta, kegiatan Evakuasi berakhir sekitar pukul 17.50 Wit berlangsung dengan baik, aman dan lancar.
Kapolsek Mdona Hyera Ipda Frengky Bonara, S.H saat dikonfirmasi Seksi Humas Polres MBD mengatakan, Insiden hanyutnya Kapal Lintas Bahari Indonesia di perairan laut Pulau Sermatang dikarenakan adanya kerusakkan mesin sehingga kapal tidak dapat melakukan olah gerak yang berakibat hanyut terhempas gelombang dan terbawa arus.
“ Kegiatan Evakuasi kami lakukan karena selaku aparat Polri kami terpanggil untuk memberikan bantuan kemanusiaan menolong serta menyelamatkan para penumpang, hal ini sudah menjadi tanggung jawab kami selaku aparat Kepolisian RI selaku Pelindung, Pengayom dan Pelayanan masyarakat. “ ujar Kapolsek.
Kapolsek menambahkan, Sesuai perintah dan petunjuk bapak Kapolres MBD kami lakukan proses evakuasi, penumpang yang berjumlah 23 orang dari 30 orang telah dievakuasi secara bertahap karena keterbatasan alat angkut sedangkan 7 penumpang lainnya telah di evakuasi dengan menggunakan motor laut pedagang asal makassar serta tiba di Pelabuhan Laut Mahaleta pukul 22.30 Wit, semua penumpang sudah berada di Desa Mahaleta dan berdiam dirumah Kepala Desa.
Pada tempat berbeda Kapolres Maluku Barat Daya AKBP Pulung Wietono, S.I.K melalui Kasi Humas Ipda Wempi R. Paunno mengatakan, Sesuai Perintah dan Petunjuk Bapak Kapolres MBD, Kapolsek Mdona Hyera bersama instansi terkait melakukan proses Evakuasi secara cepat dan tepat secara bertahap dengan menggunakan 2 unit alat angkut speed boat namun dapat terlaksana dengan aman dan lancar serta tidak ada korban jiwa selama proses evakuasi berjalan.
Kasi Humas menambahkan, Ini merupakan kewenangan kita (Polri-red) sebagai aparat Kepolisian dalam mengemban tugas kepolisian, dengan adanya insiden tersebut memberikan sinyal kepada kita untuk hadir menangkal segala bentuk kerawanan yang dapat berpotensi terganggunya stabilitas kamtibmas, dengan hadirnya Polri maka warga akan merasa terayomi dan terlayani.
“ langkah antisipasi dalam memberikan pertolongan terhadap para penumpang adalah sebagai langkah strategis yang diemban Polri yang hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dengan penuh kerelaan dan keikhlasan memberikan pelayanan secara humanis guna membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan. “ tutup Kasi Humas.(Dhet)