Suara Republik News.Lebak-Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten menggelar pasar murah 11 kebutuhan pokok dasar yang harganya mulai naik karena terdampak inflasi.pasar murah pun digelar di alun-alun kecamatan Malingping kabupaten Lebak Banten guna mempertahankan daya beli masyarakat.
Hadir dalam Acara tersebut Bupati dan Wakil Bupati Lebak,Komisi XI DPR RI,PJ Gubernur Banten yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan.
Dalam Sambutannya Bupati Lebak Iti Oktavia Jaya Baya Mengatakan Lebak merupakan daerah Non IHK”Indek Harga Konsumen”dan insyaallah Lebak dan Pandeglang akan Masuk daftar BPS sehingga nantinya Lebak bisa mempunyai alat ukur Tingkat Komoditas harga dan barang.Dengan itu Pemerintah kabupaten Lebak berupaya melakukan 4 Gerakan Yaitu”Keterjangkauan harga,Ketersediaan Barang,Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif
Kegiatan pasar murah merupakan rangkaian acara dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilaksanakan di alun-alun Malingping,Kabupaten Lebak 31/08/2022.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten Aan Muawanah mengatakan Produk-produk Yang dijual di pasar murah ini merupakan kerjasama antara Petani Indonesia Center (PIC) dengan Salah Satu Pasar Mitra tani Yang menjadi binaan Ketapang.
Dengan kemitraan Yang dijalin ini,dapat memutus mata rantai distribusi pangan antara pelaku usaha,Produsen dan konsumen sehingga harga yang sampai kepada masyarakat lebih murah dan terjangkau.
Berbagai jenis bahan pokok yang dijajakan oleh hampir 40 stand UMKM yang berjejer,dari mulai cabe merah,bawang merah,bawang putih,minyak,beras,Gula Merah Khas Cimenga serta berbagai produk lainnya.
Semua yang dijual disini harganya lebih murah dari harga pasaran.Termasuk harga telur yang belakangan mulai mengalami kenaikan harga.
Terkait kenaikan harga telur,lanjut Aan itu terjadi karena beberapa hal,seperti harga pakan yang tinggi,kurangnya pasokan serta tidak disalurkannya Program Keluarga Harapan (PKH) Selama dua bulan yaitu Juli-Agustus.
“Program Keluarga Harapan Yang dua bulan tertahan dan tiba-tiba harus disalurkan secara sekaligus itu menyedot pasokan telor yang ada di Banten,Meskipun selama ini Banten selalu Surplus pasokan telor”Ucapnya.
Diungkapkan Aan kegiatan pasar murah ini selain untuk mempertahankan daya beli masyarakat ,juga sebagai ajang promo bagai mana pelaku UMKM di Lebak ini Sudah mampu membuat kemasan produknya menjadi lebih cantik dan lebih menarik.
Selain kita juga menggalakan penggunaan uang digital dalam melakukan transaksi melalui Q-RIS”Katanya.
(Iwan)