Suararepubliknews.com Tulungagung 11/10/2022,Lagi – Lagi dunia pendidikan di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur di hebohkan dan di pertontonkan adanya unjuk rasa yang di lakukan siswa kepada lembaga Pendidikan.
Dalam Vidio yang beredar menunjukan salah satu oknum (ASN) sedang menendang sepeda motor dan menggelandang siswa lalu di pukul pakai kayu/tongkat,lalu di bawa masuk ke dalam gedung sekolahan kejadian pemukulan di duga terjadi di lokasi halaman sekolah SMKN 1 Tulungagung Jawa Timur.
Kepala Sekolah SMKN 1 Tulungagung,Muhari saat di konfirmasi membenarkan adanya dugaan pemukulan yang di lakukan oleh seorang Waka kesiswaan kepada salah satu siswa dan adanya unjuk rasa yang di lakukan oleh siswa – siswi SMKN 1 Tulungagung itu.
“Benar,tadi pagi anak didik berunjuk rasa atau menyampaikan aspirasi,meminta 3 hal tuntutan dari pihak sekolahan,1. untuk memecat/mencopot Waka Kesiswaan yang berinisial (Y),2.untuk meminta maaf kepada semua siswa,3.Waka kesiswaan di SMKN 1 Tulungagung harus pindah dari SMKN 1 Tulungagung “,katanya.Jumat (7/10/2022).
Lanjut Muhari,setelah beberapa perwakilan dari siswa diterima dan mendengarkan tuntutan siswa, pihaknya berjanji untuk memenuhi ketiga tuntutan tersebut, dan hari itu juga dilaksanakan.
“Mulai hari ini yang bersangkutan sudah diberhentikan dari waka kesiswaan dan tuntutan meminta maaf dilaksanakan hari Senin depan ketika upacara nanti. Sedangkan tuntutan dipindah dari sekolah, kami akan mengusulkan kepada atasan Kami,”ungkap nya.
Sebelumnya, beredar dimedia sosial tentang adanya salah satu siswa yang dipukul oleh seseorang yang diduga waka kesiswaan. Ketika dikonfirmasi kepala sekolah mengaku peristiwa tersebut terjadi sekitar satu bulan/2 bulanan yang lalu.
Salah satu siswa disekolah tersebut,sebut saja Putra (bukan nama sebenarnya) saat dikonfirmasi mengaku, sikap dari waka kesiswaan dianggap sudah melampaui batas pengajaran. Beberapa siswa ketika mengalami terlambat atau kesalahan menaiki motor mendapat hukuman berupa pukulan,dan bahkan tendangan terhadap kendaraan.
“Kami sudah memprotes dan melaporkan kepada kepala sekolah, namun tidak ada tindak lanjut,mungkin pak Kepala sekolah sekedar mengingatkan. Jadi hari ini kami melakukan unjuk rasa,”katanya.
Sementara itu ketua Lembaga Pengawas Korupsi dan Pemantau Penegak Hukum Indonesia (LPKP2HI) Sugeng Sutresno, sangat prihatin dan meyanyangkan terjadinya demonstrasi siswa terhadap pihak sekolahan.
“Menurut kami,hal itu sangat sangat di sayangkan,karena bisa mencoreng dunia pendidikan di Tulungagung. Tugas pendidik mestinya kan mendidik, kalau pun memberikan hukuman itu harus bersifat dan bertujuan untuk mendidik dan mendisiplinkan siswa, bukan di tendang atau di pukul pakai tongkat, seperti kejadian dalam Vidio itu”, tandasnya.. . Yps/kbt