Para pembicara , moderator dan keynot speaker dalam diskusi nasional peduli pendidikan katolik
Jakarta, Maret 2022, Suara Republik News ( SRN),Komunitas Bakti Kasih Kemanusiaan ( KBKK )mengundang Mgr,Pastor, Suster,Bruder dan Kepala Sekolah utk hadir dalam Diskusi Nasional tentang Quo Vadis Pendidikan Katolik. Spiritualitas, semangat, tantangan ,harapan ,solusi. Sabtu 26 Maret 2022, dengan pembicara : Suster Verinanda OSU(Ketua Yayasan Pendidikan Ursulin Indonesia), AM.Lilik Agung (Penulis,trainer,Lembaga pengembangan SDM mitra pengelola galeri HC) yang dimoderator i Romo Hans Zeharut. keynote speaker, Dr.Irene Setiadi (dokter, misionaris,pendiri sekaligus ketua KBKK).
Berdasarkan sambutan Ignatius Sunaryo pada webinar yang diselenggarakan oleh SUDARA( Sumber Daya Rasuli bekerjasama dengan MPK 11 September 2021, memutuskan : (1) perubahan sebuah kenistayaan.(2)Perubahan (transformasi ) harus cermat dan tepat namun jika dilakukan dengan cepat,diperbolehkan.(3)Transformasi menyasar pada dua pilar yaitu individu(personal) dan lembaga (managerial).Personal:Work Place, Chatolicity,Community,cultur – character. Sedangkan untuk lembaga ( managerial):a) Company,b)Costumer.c)Competitor,d)Strategi akhirnya pada Performance
Sekolah katolik itu unggul.Mengapa Unggul ? 1) Brand-Identitas.2)Branding-asosiatifpembentukan karakter- nasional.3) Jaringan-lokal dan global, katolik itu sama.4) Alumni-ikatan kultur,loyalitas,aneka profesi.5) Lokasi-strategis,pembentuk kota dan abupaten.
SEKOLAH URSULIN ITU MAHAL ? Pendidikan yang bermutu ,memang mahal karena, 1) untuk pengembangan kompetensi Pegawai,2)Pengembangan sarana.3)Kelayakan kesejahteraan pegawai.4)Kegiatan promosi dan marketing.
Sekolah – sekolah Serviam keberpihakan terhadap kaum marginal,a) Pemberian beasiswa Ursulin.b)Bantuan sosial bagi korban bencana. c)Membangun sekolah di daerah yang belum maju.d)Program ursulin mendidik bagi guru diluar Jawa.e)Kontribusi sarana bagi sekolah yang belum mandiri.
RENCANA DALAM MASA DISRUPSI :1) Menggalang penguatan karakter Serviam. 2)Mendayagunakan teknologi dan ilmu pengetahuan.3)Mengedepankan Empowering leadership.4)Mendorong perubahan kinerja pegawai di berbagai pelatihan.5) Menigkatkan kegiatan marketing.
SOLUSI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN: dengan berkolaborasi, kreatif,Transformatif dan adatif.
Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK)merupakan kelompok awam misioner yang berorientasi pada aspek kemanusiaan.
![](https://suararepubliknews.com/wp-content/uploads/2022/03/rin.jpg)
Fungsionaris Komunitas Bakti Kasih Kemanusiaan ( KBKK) rapat tahunan
KBKK, telah melakukan ekspansi memberi pelayanan termasuk di sektor pendidikkan di daerah yang terpencil. Banyak korban pengungsi di giring ke Atambua, yang kehilangan rumah ,keluarga usai pergolakan yang terjadi di TimurLaste pada tahun 1999
Para korban itu mengalami penderitaan, kelaparan, sakit serta traumatis . Penderitaan mereka semakin berat ketika United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan beberapa Lembaga Sosial Masyarakat dari Indonesia berhenti beroperasi pasca kerusuhan bulan September tahun 2000. Disaat itulan KBKK yang dipimpin oleh Dr.Irena Seiadi ambil peran untuk mmemberi bantuan kepada mereka yang menderita, Keuskupan Atambua memohon bantuan kepada mereka. Selain bantuan medis dan firman, mereka juga sekaligus membawa makanan untuk para pengungsi. KBKK semakin berkembang mana kala mulai tumbuh saat perjumpaan dengan para pengungsi di Atambua pada tahun 2000. Bermula dari perutusan anggota Khursus Pendidikkan Kitab Suci (KPKS) Santo Paulus angkatan ke delapan. Ketika itu, Pastor Martin Harun OFM yang mendorong mereka melakukan kunjungan kemanusiaan ke Atambua. “Dengan dukungan kelompok misioner perdana berangkat, diawali dengan misa pemberangkatan yang saat itu saya pimpin di Shekinah,” ujar imam dari Ordo Fratrum Minorum itu. Irene mengisahkan , KBKK mengalami perkembangan setiap tahun. Pelayanannya mereka pun semakin melebar. Pada ulang tahun yang kesepuluh KBKK tahun 2010, Konferensi Nasional KBKK merekomendasikan dibentuknya program kerja misi, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi dan bantuan pendidikan bagi anak setelah usia 15 tahuntutupnya. ( Ring-o)