Home / tulungagung

Rabu, 25 September 2024 - 15:21 WIB

Pemangkasan Anggaran, Program Bantuan Siswa Kurang Mampu di Tulungagung Hadapi Tantangan Baru

Setelah evaluasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tulungagung anggaran tersebut mengalami pengurangan drastis menjadi hanya Rp 10,2 miliar

Setelah evaluasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tulungagung anggaran tersebut mengalami pengurangan drastis menjadi hanya Rp 10,2 miliar

Perubahan Anggaran dan Kriteria Seleksi Menjadi Tantangan bagi Siswa Penerima Bantuan di Tahun 2024

Tulungagung, suararepubliknews.com – Program bantuan bagi siswa kurang mampu tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Tulungagung akan segera dilaksanakan. Namun, perubahan signifikan pada anggaran dan kriteria penerima membuat program ini menghadapi tantangan yang lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada awal tahun 2024, anggaran yang disetujui dalam APBD mencapai kurang lebih Rp 19 miliar. Namun, setelah evaluasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tulungagung, anggaran tersebut mengalami pengurangan drastis menjadi hanya Rp 10,2 miliar. Pemangkasan ini berdampak langsung pada jumlah penerima bantuan serta syarat yang semakin ketat dalam menentukan siapa yang berhak menerima dana tersebut.

Refocusing Anggaran Akibat Evaluasi Pelaksanaan Program Sebelumnya

Sri Wahyuni, Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (PPM) BAPPEDA Kabupaten Tulungagung, menjelaskan bahwa penurunan anggaran ini merupakan hasil evaluasi yang dituangkan dalam APBD perubahan tahun 2024. “Perubahan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam program ini tertuang dalam APBD perubahan sebagai bentuk hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program tahun sebelumnya. Beberapa catatan penting, termasuk efisiensi anggaran, menyebabkan refocusing dan pengurangan dana dalam rencana pembangunan daerah,” ujar Sri Wahyuni dalam keterangannya pada 24 September 2024.

Ia juga menambahkan bahwa pengurangan anggaran ini tidak hanya berdampak pada besaran dana yang dialokasikan, tetapi juga pada jumlah penerima bantuan. Meski demikian, petunjuk teknis (juknis) dan data penerima masih berada di tangan Dinas Pendidikan. “Jumlah penerima secara keseluruhan, termasuk nama dan alamat, serta petunjuk teknis pelaksanaannya, semuanya merupakan kewenangan Dinas Pendidikan. Hingga saat ini, kami dari BAPPEDA belum menerima juknis tersebut,” lanjutnya.

Baca Juga  Laznas LMI Canangkan Berbagai Program Peningkatan Perekonomian Korban Semeru
Dinas Pendidikan Tulungagung Belum Berikan Kejelasan Terkait Teknis Program

Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, terutama dari bidang pendidikan dasar dan menengah pertama, enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai program bantuan tersebut. Salah satu staf Bina Program hanya memberikan pernyataan singkat bahwa juknis program bantuan siswa kurang mampu masih dalam tahap penyusunan.

Selain itu, pihak Dinas Pendidikan juga disebut telah mengadakan kegiatan sosialisasi terkait penentuan penerima bantuan bersama beberapa kepala sekolah. Namun, belum ada kepastian lebih lanjut mengenai kapan juknis akan dirilis atau berapa jumlah siswa yang akan menerima bantuan tahun ini.

Perubahan Kriteria dan Jumlah Penerima Menjadi Fokus Utama

Dengan pengurangan anggaran yang signifikan, salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan program ini adalah menentukan siapa saja siswa yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan. Kriteria yang semakin ketat diharapkan mampu memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran, meskipun penurunan jumlah penerima tidak dapat dihindari.

Program bantuan bagi siswa kurang mampu ini sebelumnya telah berjalan di beberapa tahun sebelumnya dengan skala lebih luas. Namun, perubahan anggaran tahun ini memaksa BAPPEDA dan Dinas Pendidikan untuk merevisi strategi agar tetap bisa memberikan dampak signifikan di tengah keterbatasan anggaran. (Yl/Kbt)

Share :

Baca Juga

tulungagung

Puluhan Jamaah Haji,Berangkat Tanah Suci dan Pulang dengan Selamat Melalui GRASINDO TREVEL

tulungagung

Kerja Nyata PUPR Tulungagung,Sebut Warga Sendang

tulungagung

Samsul Huda Komisi A DPRD Tulungagung Sepakat dengan ASIDEWI,Dispendikpora Harus ada Kebijakan

tulungagung

Ngopi, Niat Gagasan Dirikan SMK Berbasis Pendidikan Kemiliteran

tulungagung

Kasus Ilegaloging Yang diTangani Polsek Kalidawir Terkesan Ada Permainan

tulungagung

Kecamatan Tanggunggunung Gelar Fasilitasi,Rekomendasi dan Koordinasi Pembinaan Pengawasan Pemdes

tulungagung

Wali Murid SMPN 1 Karangrejo Protes Setelah Diminta Bayar Kekurangan Beli Barang Melalui BSM

tulungagung

DISTORSI SEJARAH DAN UPAYA MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA

Contact Us