Home / Tak Berkategori

Rabu, 10 Juli 2024 - 11:47 WIB

Penelitian: Humor Ringan Bantu Tingkatkan Kinerja dan Kepuasan Asisten Medis

Doctor playing and laughing with boy patient. (Credit: PeopleImages.com - Yuri A/Shutterstock)

Doctor playing and laughing with boy patient. (Credit: PeopleImages.com - Yuri A/Shutterstock)

Jerman, suararepubliknews.com – Pepatah lama mengatakan bahwa tertawa adalah obat paling mujarab. Sebuah penelitian baru-baru ini membuktikan kebenaran pepatah tersebut dan menunjukkan bahwa tertawa sangat mendukung kinerja dokter dan asisten medis.

Penelitian Tentang Selera Humor dan Kinerja Asisten Medis

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa asisten medis (MA) tampaknya bisa menangani stres pekerjaan lebih baik daripada yang lain? Penelitian oleh tim dari Martin Luther University Halle-Wittenberg (MLU) dan Institut Federal untuk Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (BIBB) di Jerman menemukan bahwa rahasianya mungkin terletak pada selera humor mereka.

Kesimpulan Penelitian

Penelitian ini menyimpulkan bahwa asisten medis yang menggunakan humor “ringan”, seperti melucu mengenai ketidaksempurnaan hidup atau menikmati lelucon yang lucu, cenderung lebih bahagia dan percaya diri di tempat kerja. Sebaliknya, mereka yang sering menggunakan sarkasme, membuat komentar pedas, atau menikmati kesalahan orang lain, sering merasa kurang puas dan kurang kompeten.

Humor dan Posisi Kepemimpinan

Penelitian yang diterbitkan dalam BMC Primary Care ini juga menemukan bahwa gaya humor yang berbeda cocok untuk situasi yang berbeda. Asisten medis yang jenaka sering kali merasa lebih percaya diri dan lebih mungkin menduduki posisi kepemimpinan. Humor mereka yang cepat dan cerdas membantu mereka beradaptasi dengan berbagai suasana di tempat kerja, mulai dari meredakan pasien yang cemas hingga memecahkan masalah secara kreatif. Namun, penggunaan sarkasme yang berlebihan dapat menyebabkan jarak emosional dari pekerjaan dan penurunan motivasi dalam jangka panjang.

Humor dalam Bidang Medis

Penelitian ini menunjukkan bahwa gaya humor tertentu sangat membantu dalam bidang medis tertentu. Dalam kedokteran umum, di mana para dokter sering menemui pasien yang sama selama bertahun-tahun, humor yang lembut dan satir yang baik menyinggung perilaku tidak sehat tampaknya bekerja dengan baik. Gaya ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pasien, membuat mereka lebih mudah menerima nasihat kesehatan.

Penemuan Penelitian

Para peneliti memperoleh wawasan ini dengan mensurvei lebih dari 600 asisten medis di seluruh Jerman. Mereka memilih kelompok ini karena asisten medis memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan, sering menjadi titik penghubung pertama bagi pasien, namun menghadapi beban kerja yang tinggi, rendahnya kontrol pekerjaan, dan gaji yang relatif rendah. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan, sehingga sangat penting untuk menemukan cara untuk membantu mereka mengatasinya dengan lebih baik.

“Asisten medis berhubungan sangat dekat dengan pasien hampir sepanjang hari. Mereka memiliki banyak tanggung jawab dan mengalami berbagai tingkat stres,” kata Julia Raecke dari BIBB, yang sedang menempuh pendidikan doktoral di MLU.

Metodologi Penelitian

Para peneliti menggunakan kuesioner yang menilai delapan “gaya humor” yang berbeda, mulai dari humor yang baik hati dan menyenangkan hingga ironi, sarkasme, dan sinisme. Kuesioner ini lebih bernuansa daripada penilaian humor sebelumnya, dengan membedakan antara berbagai gaya humor yang ringan dan berat. Para asisten medis juga menjawab pertanyaan tentang kepuasan kerja, keterlibatan kerja, efikasi diri, dan apakah mereka memiliki peran kepemimpinan.

Dengan menggunakan alat statistik seperti analisis korelasi dan model regresi, para peneliti melihat bagaimana setiap gaya humor berhubungan dengan berbagai aspek kesejahteraan dan kompetensi asisten medis di tempat kerja. Mereka mengontrol faktor-faktor seperti usia dan pengalaman kerja untuk memastikan hal tersebut tidak mempengaruhi hasil penelitian. Analisis terpisah juga dilakukan terhadap asisten medis yang bekerja di bidang kedokteran umum karena bidang ini memiliki keunikan dalam hubungan jangka panjang dengan pasien.

Implikasi Penelitian

Penelitian ini merupakan terobosan baru karena menggunakan kerangka kerja gaya humor yang mendetail dalam lingkungan kerja, terutama di bidang kesehatan. Para peneliti berpendapat bahwa memahami gaya humor mana yang dapat membantu atau menghambat kenyamanan bisa menjadi game-changer. Mereka menyarankan agar program pelatihan untuk asisten medis mengajarkan mereka mengembangkan humor yang baik dan berhati-hati terhadap sarkasme. Seiring waktu, humor yang lebih baik akan menghasilkan kenyamanan yang lebih baik, yang pada gilirannya membantu menjaga gaya humor yang positif, bahkan dalam situasi sulit.

“Mengetahui tentang efek humor dan gaya yang berbeda dapat membantu membuat interaksi dengan pasien lebih menyenangkan. Meskipun demikian, ruang tunggu tidak seharusnya menjadi klub komedi. Ini lebih tentang menggunakan humor secara disadari dan tepat,” kata Profesor René Proyer, seorang psikolog di MLU. (Stg)

Sumber: StudyFinds “Study finds humor really is the best medicine — especially for doctors”

Share :

Baca Juga

Kapolresta Cirebon Berikan Pelatihan Ekonomi Kreatif Membuat Nasi Goreng Untuk ABH
Duel Panas di Pramusim: Manchester United vs Liverpool
OKUT Kembali Raih WTP
Masyarakat Adat Baduy Ajukan Perpanjangan Waktu Pencoblosan Pilkada 2024
Danrem 071/Wijayakusuma Terima Kunjungan Taruna Akmil Asal Banyumas
Satpam Halangi Tugas Jurnalis: Arogansi SMA Negeri 2 Kota Tangerang Terhadap Hak Pers
Polrestabes Medan Gagalkan Perdagangan Satwa Dilindungi
Bendahara Desa Pakisrejo Berniat Membayar Uang Pengadaan Kambing,namun Ditolak TPK

Contact Us