Abu Yaser ( AntonTagor Harahap ) yang angkat tangan kiri mantan Panglima DII/TII, setelah kembali ke pangkuan ibu pertiwi menjadi orator menolak paham khilafah, mempertahankan Pancasila , UUD 1945 &NKRI
Jakarta, Agustus , Suara Republik News(SRN). Gerakan Darul Islam (DI) merupakan gerakan politik yang terjadi pada awal tahun 1948.Gerakan ini mempunyai pasukan yang disebut Tentara Islam Indonesia (TII), sehingga pemberontakan ini sering disebut dengan DI/TII.( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, gerakan DI/TII memiliki tujuan mendirikan Negara IslamIndonesia ( NII).
Pemberontakan DI/TII merupakan salah satu pemberontakan tersulit yang pernah
dihadapi Indonesia. Secara tidak sengaja, saya ( Ringo) Kabiro SRN Jakarta Timur , dalam sebuah
pertemuan Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) pada hari Minggu 14/8/22, berjumpa dengan seorang teman
Anton Tagor Harahap(ATH) di NII bernama Abu Yaser dan Toyyar Ababil ( Pengawal Panglima )dia,ATH/
Abu Yaser ternyata ex Panglima DI/TII , yang sudah kembali kepangkuan ibu pertiwi karena kesadaran
sendiri. Mau diwawancarai saat itu , tetapi tidak etis wawancara karena sedang berlangsung rakor KRB
persiapan HUT RI yang ke 77,akhirnya wawancara tertulis, Petikannya: Suara Republik News ( SRN ),
Toyyar Abbabil( TA) .
1 SRN : Tolong ceritrakan kronologis TA masuk ke NII, dan dalam kapasitas apa ?
TA: Saya bergabung dengan NII diawal thn 1980an, saat mana berbarengan agenda Rekruitment
anggota NII menyasar kelompok kampus. Awal saya bergabung di tempatkan dalam posisi petugas
Kabupaten di Jakarta Timur, berlanjut di akhir 1980 , Saya di tugaskan sebagai petugas di Provinsi Jakarta
Timur dan membantu SUK ( Setia Usaha Karya ) yaitu pemenuhan hajat kebutuhan pangan di NII berupa
kebutuhan Khizanah Tadzwidiah ( logistik dan pangan ). Diawal 1990 an saya menempati posisi di
Provinsi Jawa Timur sebagai Kepala pembinaan dan kaderisasi anggota. Di pertengahan 1990 an Saya di
tarik ke Pusat dan di tempatkan sebagai Pengawal pribadi Imam NII Wilayah 9 . Hingga di akhir 1990 an Saya diangkat ( Tartib Aparat ) sebagai Panglima TII dibawah langsung Menteri Pertahanan yg waktu itu dijabat oleh ( alm ) H. Syarwani.
2.SRN:Kapan dan dimana terdaftar menjadi anggota NII, Kapan keluar dari NII
TA: Saya terdaftar sebagai anggota NII dan mendapatkan No registrasi dgn kode TF ( Teritorial Fungsional ) No :100.002.230 saya masuk ke NII tahun 1980 an di Provinsi Jakarta Timur, Ditugaskan di Provinsi Jakarta Timur dan membantu SUK ( Setia Usaha Karya ) yaitu pemenuhan hajat kebutuhan pangan di NII berupa kebutuhan Khizanah Tadzwidiah ( logistik dan pangan ).di Tahun 1990 an saya diangkat sebagai Kepala pembinaan dan kaderisasi anggota di Propinsi Jawa Timur. Di pertengahan 1990 an Saya di tarik ke Pusat dan di tempatkan sebagai Pengawal pribadi Imam NII Wilayah 9 . Hingga di akhir 1990 an Saya diangkat ( Tartib Aparat ) sebagai Panglima TII dibawah langsung Menteri Pertahanan yg waktu itu dijabat oleh ( alm ) H. Syarwani.
3.SRN : Apa alasan anda keluar dari DI/TII (alasan yuridis, dan alasan sosiologis)
TA: Alasan Yuridis :
– Secara sadar menemukan sebuah ide gagasan ( Strategi perjuangan dan Dakwah ) yang menyimpang dari kaidah normatif dan kemanusiaan. Terutama dalam program penggalangan kekuatan massa / Ummah ( Hudzumatittabsyiriah ) dan program penggalangan keuangan / Amwal ( Midzaniatil Maliyah ). -Ditemukan sebuah indikasi perebutan kekuasaan ( Pelaksanaan pemilihan Imam / Pemimpin NII ) dengan mengesampingkan pokok dasar Hukum dasar Negara berdasarkan Maklumat Komandemen Tertinggi / MKT dan UUD NII ( Qonun Azazi ) . Sehingga perjuangan dgn Imam yang baru saat itu kami nyatakan cacat hukum.
– Pemimpin baik ditingkat Menteri ( Mas’ul Teritorial Fungsional ) kami dapati indikasi memperkaya diri sendiri dan atau tidak memberikan contoh kehidupan sederhana di tengah Ummat yg sedang berjuang secara totalitas dalam menegakkan Kalimatillah, Liilahi Kalimatillah ( NII ).
Alasan Sosiologis :- Saya mulai menyadari sesuatu kesalahan yang mendasar, bahwa perjuangan menggalang NII adalah perjuangan yang cacat konstitusional, perjuangan yang telah melenceng jauh dari perjuangan dasar NII 1949.
– Akhirnya sebuah peristiwa terjadi. Saya bersama anggota untuk melakukan pemurnian perjuangan ( reformasi ) , menolak pemimpin saat itu ( dikenal dgn istilah pemberontakan Abu Yasser 2001 dlm internal pergerakan DI/ TII atau NII. Maka sejak Sekitar September 2001. Imam NII saat itu menyatakan Negara Islam tidak memiliki Tentara ( pembekuan ). Secara otomatis…. saya menggerakkan seluruh personil pasukan utk melakukan konsolidasi di daerah ( Idariah awwal ) dalam mentransformasikan dan mempenetrasikan bahwa NII berbuat tindakan cacat hukum yang dilakukan oleh Imam NII saat itu.
– Kegelisahan kolektif para anggota baik Teritorial maupun fungsional dan diawali dgn banyak nya kejadian kriminal pencurian, perampokan dll untuk menguasai harta di luar anggota NII dlm pemenuhan target target pencapaian Maliyah ( keuangan ).
– Saya mendapati sebuah kesadaran bahwa kami semua sebagai penggalang Negara Karunia Allah / NII. Berbuat dan bertindak tidak sesuai dgn Syariat hukum dasar Islam yaitu Al Quran dan sunah. Bahwa…… sebuah perbuatan tindakan kriminal adalah di haramkan dalam hukum dasar tersebut.
4. SRN: Setelah menyatakan exodus dari DI/TII, ( Kembali kepangkuan ibu pertiwi )
kemudian mendirikan BPPMP(Barisan Patriot Pejuang Merah Putih ) apa yang melatar belakanginya ?
TA: Pendirian BP2MP Adalah, hanya sebuah wadah yg kedepannya dapat memberikan wadah yang berpayung hukum legal. Untuk melakukan kegiatan pencegahan ( thd yg belum terpapar Radikalisme ) , pembangunan kesadaran ( terhadap yg telah menjadi anggota NII utk kembali kepangkuan Ibu Pertiwi pembinaan ( kontiniutas berkelanjutan membangun kesadaran terus menerus kepada para mantan kombatan ) . Sebelumnya sejak 2002 kami telah melakukan kegiatan tsb, namun blm menjadi Yayasan yg menyatukan kami, sehingga kontrol dan lokalisir terhadap para mantan kombatan tidak maksimal dan liar.
5.SRN : Kapan dan apa alasan mau bergabung degan Koalisi Rakyat Bersatu ?.
TA: Kegiatan KRB adalah kami hadir sebagai salah satu penggagas ( penginisiasi ) kegiatan nya. Berangkat dari pemahamam kami, bahwa Intoleran, Radikalisme dan Terorisme adalah musuh besar, kuat, memiliki militansi dan luar biasa baik dalam strategi maupun taktis. Sehingga kami sadar bahwa itu tdk hanya dapat dilakukan oleh pemerintah saja dan atau tidak juga Organisasi lain nya. Melainkan kebersamaan seluruh elemen bangsa harus turut serta hadir. Dan melakukan kegiatan bersama dalam pencegahan dan penangkalan terhadap mereka. Ini spontanitas saja, baru kegiatan perdana. Dimomentum HUT RI ke 77 ini kami lakukan giat awal…. semoga kedepan seluruh organ, Yayasan memiliki kesadaran yg sama menolak segala bentuk Ideologi apapun selain PANCASILA di NKRI ini.
6.SRN : Setelah menyadari bahwa DI/TII bertujuan mendirikan Negara Islam Indonesia Sedangkan para pendiri negara ini/stakeholder kita mendirikan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, apakah ada rencana utk menyadarkan rekan-rekan lamanya yang masih berada di sana? Bagaimana caranya TA untuk menyadarkan mereka ?
TA : Untuk melakukan kegiatan pencegahan ( thd yg belum terpapar Radikalisme ) , pembangunan kesadaran ( terhadap yg telah menjadi anggota NII utk kembali kepangkuan Ibu Pertiwi ) dan pembinaan ( kontiniuitas berkelanjutan membangun kesadaran terus menerus kepada para mantan kombatan ) . Sebelumnya sejak 2002 kami telah melakukan kegiatan tsb, namun blm menjadi Yayasan yg menyatukan kami, sehingga kontrol dan lokalisir terhadap para mantan kombatan tidak maksimal dan liar.
7SRN : Apakah rencana kedepan untuk mempertahankan NKRI melalui Organisasi yang anda bentuk ?( BPPMP)
TA: Seperti diatas telah saya sampaikan, kedepan bahwa kami BP2MP ( Barisan Patriot Pejuang Merah Putih) siap, memberikan sosialisasi kepada para organisasi dan atau organisasi lainnya yg Nasionalis. Serta siap bersama pemerintah untuk bekerja sama dalam memberikan masukan dan tepat tentang gerakan bawah tanah NII. Ibarat NII / Khilafah Islamiyah adalah sebuah Virus, maka kami akan memberikan informasi terkait Vaksinasi yg tepat terhadap Virus tersebut. Disesuaikan pada lokasi
dimana Virus tersebut berkembang. Baik di lembaga pendidikan ( mulai dari SMA sampai Perguruan tinggi ), di lembaga lembaga, baik pemerintahan maupun swasta, ditempat lainnya. Demi melihat perkembangan dari data BNPT bahwa kelompok Radikal berjumlah 33 jt personil di 2022. Maka ini sdh darurat namanya. Darurat Radikalisme. Pemerintah sudah harus menerapkan PPKM Radikalisme ( pencegahan penyebaran kelompok militan Radikalis ). Di lingkungan yg saya sebutkan diatas. Petanya nanti ada .
8.SRN : Tolong ceritakan apa gagasan/ide TA untuk membendung /menolak Khilafah di Indonesia ?
TA : Bahwa …. kita akan petakan dahulu. Mulai dari perkembangan mereka di tiap lingkungan ( karena pola rekruitment berbeda beda ), baru kita bicarakan vaksinasi
9.SRN : apa pesan anda kepada teman-teman yg masih bercokol di DI/TII ,NII?
TA : [22/8/2022] Arsyad/Koalisi Rakyt Bersatu: NII….. Bukan sebuah jalan menuju Matlamat jalan Tuhan, NII bukan sebuah Negara Karunia Tuhan…… Sejatinya sebuah Darma Bakhti suci terhadap kebenaran adalah, Mencintai dan membela sebuah Negara dimana kita dilahirkan, tumbuh dan berkembang dan kelak kita di kebumikan… dalam hal ini , NKRI adalah medan Darma Bakhti Suci kita yang hakiki.
Kepada rekan rekan yang masih bermimpi dalam membangun NII…. Bangunlah, mandi dan bersucilah, sadari dan renungkanlah……. dengan Cinta dan kasih, lihatlah dengan menghadap lurus ke masa depan. Masa hadapan dimana anak cucu kita mendambakan kedamaian . Tanyakan hati kita, apakah jalan kebenaran atau jalan kehancuran yg sedang kalian lakukan bersama NII?(Ring-o)
Arsyad/Toyyar Abbabil( X) ex Pengawal Panglima DI/TII,Anton Tagor Harahap/Abu Yaser ( V) Ex Panglima TNII