SURABAYA,s uararepubliknews.com – Dalam kunjungan kerjanya ke Jatim ia memilih PWNU untuk mengawali kunkernya, karena dalam histori di keluarga besar Bung Karno, NU adalah saudara sedarah. Sejak dahulu, Bung Karno sangat dekat dengan para alim ulama. Lalu dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri bersama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Puan mengaku, kedatangannya ini adalah salah satu cara merekatkan silaturahmi antara keluarga Bung Karno dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama.
“Jawa Timur bagi saya adalah salah satu wilayah yang memiliki keterikatan secara historis dan psikologis. Kakek saya, Bung Karno lahir dan besar di Jatim. Saya harus terus menjalin silaturahmi dengan warga di Jatim,” kata Puan.
Ia sebagai cucu Bung Karno yang memiliki jabatan strategis harus menebalkan jahitan tali silaturahmi antara keluarga Bung Karno dan NU. Tak hanya itu, ia juga akan menjadi jembatan silaturahmi NU dengan PDI Perjuangan.
“Kedekatan Bung Karno dengan KH Hasyim Asyari, Bu Mega dengan Gus Dur adalah hubungan baik. Insya Allah ini adalah usaha saya untuk menjahit tali ini. Dalam dua generasi itu kita bisa bersinergi membangun bangsa. Begitu pula kini, saya juga ingin bergandeng tangan dengan para ulama NU khususnya di Jatim,” katanya.
Kedatangan Puan di PWNU Jatim disambut dengan hangat oleh para pengurus PWNU Jatim. “Terima kasih para kiai yang mau menerima kedatangan saya. Saya mohon maaf terlambat karena harus mengikuti rapat di Cilangkap bersama Presiden Joko Widodo. Alhamdulillah para kiai dan alim ulama PWNU Jatim berkenan menunggu saya,” katanya.
Wartawan : Reva Marliana
Editor : Imam Mu’iz