PENINGKATAN MUTU OLAHAN SATAIMO( Talas) UMKM SESUAI STANDAR PASAR GLOBAL
( Ir.Nurlaela Abdulah MS,dosen UNHAS,Praktisi Industri )
Jakarta, April 2022, Suara Republik News, Issue Pasar Global merupakan harapan dan Tantangan Bagi Pelaku Usaha Food and Beverage.
Tantangan → Standarisasi mutu produk olahan : 1) Japan Industrial Standar .2)Agricultural Standar,3) Japan IndustriStandar,4)Study kasus Ikan teri nasi butuh bahan 5) Dokumentasi SOP dari hulu ke hilir.
Para pembcara dalam zoomeeting Kamis 7 bApril 2022: Is.Nurlel Abdullah ,MS, Magister Bio kimia Nutrisi & Praktisi INdustri. Charles Malelak, SP, M.Si ahli pe,buat kompos dan NPK EE.
Tren pergeseran pilihan pangan sehat berkembang pesat pada dua dasa warsa terakhir ini seiring dengan data peningkatan penyakit degenerative yang menyerang masyarakat dunia antara lain menurut Ir. Nurlela yaitu, Hipertensi,Obesitas,Diabetes mellitus Tipe 2 Jantung oroner dan stroke. Jepang adalah Negara yang paling optimal lanjut Nurlela, memanfaatkan Sataimo( sejenis talas-red) dalam menu makanan keluarga . Tahun 2014 Kaisar Jepang ujar Nurlela mengeluarkan maklumat “ “Konsumsilah Sataimo satu kali dalam sehari pengganti nasi” Maklumat ini sambungnya berdasarkan uji klinis, bahwa Sataimo ini mencegah penyakit diabetes
Adapun Keunggulan ubi Sataimo menurut Nurlela, adalah karena mengandung serat larut air yag berkhasiat bagi kesehatan, mengandung Vitamin C dan vitamin B komplek, mengndung mineral kalium yang dapat menekan tekanan darah.Satoimo termasuk sumber karbohidrat rendah klori dibanding dengan beras Gluten.
Peserta zoominar Sataimo umkmshop lebih dari 300 orang dari berbagai daerah
Issue pasar global → Indonesia harus berperan aktif ke MEA. WHO→ 10 missi global terkait ilmu pangan dan kebutuhan teknologi proses yang aman dan baik untuk kesehatan.Tepung talas dapat diproduksi pada level industri setenga jadi di hulu maupun di hilir ujar Ir.Nurlela Abdulah MS.
REKOMENDASI :1) Diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada masayakat Indonesia untuk mengenal khasiat pangan lokal berbasis talas agar menjadi pilihan menu makanan sehari-hari. 2) Diperlukan dukungan pemerintah melalui pemda agar jajanan baku pangan local no terigu.3). Dibutuhkan dukungan pemerinth Pusat dan Faerah dalam memicu pertumbuhan industry tepung satoimo sebagai cadangan pangan darurat saat krisis,4) Hail penelitian di Perguruan ringgi perlu kolaborasi dngan sector suasta untuk kembali kesadaran masyarakt mengkonsumsi pangan lokal berbasis talas dengan mencanangkan teknik penyajian setara hidangan hotel-hotel dan restoran berkelas tinggi.
Sesi kedua :
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN DALAM KONSEP PERTANIAN EKO ENZIM
(Charles Malela, SP, M.Si ahli pembuat kompos dan NPK Eco Dnzyme )
Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan pemurah hati ini serta produk-produk pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan. Awal dimulainya teknik budidaya tanaman ditandai dengan menetapnya seorang peladang atau petani dalam menempati suatu areal pertanaman tertentu kata Charles Malelak SP,M.Si yang memiliki semboyan “tiada hari tanpa Eco Enzyme” ( EE )ini. Secara konsep teknik budidaya tanaman dalam pertanian eko enzim, lanjut Charles pemurah hati ini, adalah sebuah teknik pertanian yang menggunakan eko enzim dalam proses budidayanya, mulai dari pengolahan tanah sampai panen dan pasca panen. Teknik budidaya tanaman dalam pertanian eko enzim mengunakan larutan ekon enzim dalam setiap tahapan proses budidaya tanaman, sehingga akan menghasilkan hasil produk yang sehat dan ramah lingkungan. Umumnya teknik budidaya tanaman atau tindakan agronomi yang baik ujar Charles yang suka membagikan EE secara gratis kepada warga masyarakat adalah teknik budidaya tanaman pertanian yang meningkatkan laju produksi. Oleh karena itu dalam teknik budidaya tanaman sangat ditentukan oleh kemampuan pengelolaan yaitu menyangkut sifat tanaman /unsur genetik (varietas tanaman) dan pemenuhan kebutuhan tanaman atau lingkungan dimana tanaman itu ditanam. keseimbangan antara faktor genetis (sifat tanaman) dan lingkungannya adalah untuk menghasilkan produksi yang maksimum. Ada beberapa hal sambung Charles yang akan menentukan berhasil tidaknya kita dalam budidaya tanaman dengan menggunakan teknik budidaya tanaman dengan konsep pertanian eko enzim di lahan pertanian.
Berikut beberapa hal yang mesti kita perhatikan agar berhasil dalam budidaya tanaman yang menggunakan konsep pertanian eko enzim lanjutnya yaitu :
1.PENGOLAHAN TANAH : Menurut Charles Malelak, yang getol mengedukasi masyarakat luas ini, Pengolahan lahan dilakukan hingga lahan menjadi siap untuk ditanami. Dalam teknik budidaya tanaman pertanian eko enzim perlakuan pengolahan tanah sangat penting. Kita perlu melakukan upaya perbaikan kesuburan tanah sehingga tanah ketika di tanam menghasilkan pertumbuhan tanaman yang maksimal. Dalam teknik budidaya tanaman pertanian eko enzim perlakuan pengolahan tanah adalah tanah diolah atau dibajak, kemudian dilakukan penyemprotan larutan eko enzim dengan perbandingan 1 : 500 (larutan eko enzim : air) untuk menghidupkan kembali mikroba tanah. Setelah dilakukan penyemprotan baru dilakukan penggemburan sehingga larutan eko enzim bisa masuk ke dalam tanah dan tersebar merata di dalam tanah. Selain itu juga, untuk penambahan unsur hara dalam tanah bisa dilakukan dengan penambahan Kompos Eko Enzim ke dalam tanah. Penambahan kompos eko enzim ini dilakukan dengan perbandingan 5-10 ton per ha. Hal ini bertujuan untuk penambahan bahan organik dalam tanah, juga sebagai bahan pembenah tanah dan dapat meningkatkan kesuburan tanah.
2. PERSIAPAN BENIH DAN PENANAMAN:
Dalam persiapan benih penanaman, benih yang akan ditanam harus sudah disiapkan sebelumnya. Benih yang dipersiapkan adalah benih unggul dan bersertfikat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan daya tumbuhnya dan berproduksi tinggi.
Teknik budidaya tanaman dalam pertanian eko enzim membutuhkan perlakuan benih tersendiri yaitu dengan perlakukan perendaman benih tanaman dalam larutan eko enzim. Untuk perendaman tanaman dalam larutan eko enzim yaitu dengan perbandingan 1 : 1000 dan lama perendaman benih 30 menit. Hal ini akan mempercepat proses pertumbuhan benih tanaman di pesemaian. Selain itu juga media atau lahan pesemaian juga dilakukan penyemprotan dengan larutan eko enzim dengan perbandingan 1 : 500 (larutan eko enzim : air).
3. PEMUPUKAN:
Charles menjelaskan,Pemupukan tanaman bertujuan untuk menambah kebutuhan tanaman akan unsur hara sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang tinggi. Dalam teknik budidaya tanaman dengan konsep pertanian eko enzim, pemupukan dilakukan dengan penyemprotan larutan eko enzim sebanyak 2 kali dalam seminggu, dengan perbandingan 1 : 1000 (larutan eko enzim : air). Intensitas penyemprotan bisa ditambah atau dikurangi.( Ring-o)